Ketika yang tidak kamu miliki, ternyata lebih bisa membuatmu jatuh cinta. Bagaimanpun mencintai yang sudah termiliki adalah sebuah kekalahan besar.
Pov Najwa
Aku terbangun dengan sakit kepalaku yang serasa seperti ditimpa berkilo-kilo besi. Aku juga merasa mual. Dengan naluriku, aku bergegas ke arah kamar mandi dan muntah di toilet. Saat menyiram bekas muntahanku yang berceceran aku mengamati kamar mandi. Ini bukan kamar mandiku. Lalu aku mencuci muka. Dari pantulan cermin aku juga melihat celana pendek dan kaos yang kukenakan adalah bukan milikku.
Aku dimana?
Lalu aku kembali ke sofa tempatku tidur tadi. Di meja sudah tersedia roti bakar, kopi, sebotol air mineral dan sebuah aspirin. Aku meminum air dan memakan sekerat roti lebih dulu, kemudian aku menelan aspirin dengan bantuan air lalu meminum kopi yang sudah dingin itu. Kopi dan aspirin ini akan mengurangi mabukku.
Sambil mengunyah sisa roti, aku memandang ke sekitar ruangan.
Ini jelas di sebuah kamar hotel, tetapi bukan kamarku.