Ini bukan soal menangkap orang jahat atau mendaki gunung sampai ke puncak.
Ini adalah masalah mengatasi pengganggu dalam hidupmu.
Apa itu masalah atau orang yang membuat masalah bagimu.
Pov Abimanyu
Aku akan menjadi seorang ayah. Aku tersenyum setiap mengingat hal itu. Merasa bahagia dan bangga. Aku jadi lebih memperhatikan bayi-bayi saat berada di sebuah tempat. Menikmati wajah dan tingkah lucu mereka. Dan berkata dalam hati, aku akan memiliki juga makhluk mungil lucu itu tidak lama lagi.
Aku tentu tidak pernah mengharapkan keadaan seperti sekarang, menghamili seorang gadis di luar nikah. Jujur saja, jauh di lubuk hatiku terdalam, aku merasa tidak bermoral. Aku tidak mengharapkan keadaan rumitnya hubunganku dengan Alina menjadikan alasanku untuk meminta permakluman dari kelakuanku yang tidak benar ini.
Aku akan menerima andai ada pihak keluarga Alina yang akan menyalahkanku. Tetapi siapa?
Seperti biasa, jika aku menghadapi masalah dimana aku tidak tahu lagi bagaimana jalan keluarnya, aku berbicara pada Mama dan Papa. Pengalaman hidup mereka tentu lebih kaya dari aku. Jadi kuharapkan mereka bisa melihat permasalahanku ini lebih jernih.
Sepulang dari rumah kos Alina, aku menghadap mereka. Kuceritakan lengkap pada mereka, termasuk kejadian upaya bunuh diri Najwa, yang dikenal juga oleh Papa dan Mama sebagai kawan kuliahku, termasuk tentang kehamilan Alina.
“Mama prihatin dengan masalahmu. Tetapi Mama juga marah karena kau tidak bisa menjaga nafsumu pada pacarmu. Ingin rasanya Mama menamparmu.”
“Maafkan aku, Ma.” Hanya kalimat itu yang bisa kukatakan pada perempuan yang melahirkanku. Aku menyesal menyebabkan beliau merasa kesal akan ulahku.