Celengan Rindu

Bisma Lucky Narendra
Chapter #28

Resign

Jika cinta adalah membahagiakan, maka berhentilah bersedih.

Jika cinta adalah menyempurnakan, maka berhentilah mencari cela(h) kekurangan.

PoV Alina

Usia kehamilanku sudah memasuki bulan kelima. Morning sicknessku sudah berlalu. Hanya saja sekarang penampilanku tidak karuan. Kulitku makin menggelap dan rambutku menjadi kusam. Ibu mertua membesarkan hatiku dengan mengatakan bahwa ia pun dulu seperti itu ketika hamil anak pertama, yang lelaki, juga saat hamil Mas Bima. Mendengar itu Mas Bima menjadi seperti orang mabuk. 

Setiap berada di dekatku, ia senang sekali berbicara pada perutku. Dia memanggil janinku dengan Kakak. “Karena nanti ia akan menjadi kakak.” Katanya yakin. Ia berbicara tentang apa saja pada janinku. Bahkan tentang pertandingan bola klub favoritnya yang sedang ditontonnya. 

“Kakak, nanti Kakak akan Ayah ajak menonton pertandingan bola langsung di stadion itu” Katanya menunjuk ke televisi yang sedang melangsungkan pertandingan liga Inggris.

“Aku ngga diajak?”

“Ah, Bunda mana ngerti soal sepak bola, ya Kak .” Katanya menyebalkanku.

Aku sudah sebulan resign, sehingga kegiatanku hanya di seputar kursus bahasa Inggris, dan kursus berbagai memasak. Aku menjadi sangat suka memasak setelah beberapa kali secara khusus Papa mertua meminta dibawakan hasil masakanku untuk bekalnya. Lalu kakak iparku yang juga sekantor dengan Papa, ikut-ikutan. Mas Bima juga sudah pasti jatah makan siang dan makan malam saat praktek selalu dikirim dari rumah sekarang.

“Aku harus lebih rajin olahraga, Bun. Biar ngga gendut, karena selalu dapat kiriman macam-macam makanan dari rumah.”

“Tak bisakah sebagian kau kirim ke IGD, Mas? Mereka senang kalau mendapat kiriman makanan darimu dulu.”

Lihat selengkapnya