Celengan Rindu

Bisma Lucky Narendra
Chapter #30

Konspirasi Rasa

Jika rindu adalah detak rasa yang deg deg plas, maka bisa jadi rindu menjelma sempurna pada putaran detak jarum jam di dinding ruang tamu dan di atas meja kamarmu yang mengajarkan tentang satu pesan penting padat makna : setialah menunggu! Bersabarlah cinta.

PoV Najwa

Setiap Selasa dan Rabu Bima mendatangiku, walau hanya sekitar satu jam. Aku merasa panas, ketika dia mengatakan alasannya karena dia praktek malam hanya pada hari itu, mulai jam tujuh malam. Sedangkan praktek regulernya berakhir jam empat, sehingga ia mempunyai waktu luang antara itu. Jadi dia akan datang sekitar jam lima lalu akan pulang setelah solat maghrib. Aku pernah memintanya agar datang di hari lain, tetapi ia menolak. Alasannya karena ia harus menemani Alina. Aku sakit hati mendengarnya.

"Kau takut dia tahu kalau kau kemari?" Olokku.

"Aku bisa kemari karena dia mengizinkan, Najwa. Aku tidak akan datang kalau dia tidak setuju."

"Segalanya harus dengan persetujuan dia? Yang benar saja. Kau sudah dikuasainya."

"Kalau untuk urusan di luar pekerjaan, iya, aku akan meminta izinnya. Minimal aku memberitahunya. Seperti halnya dia juga harus meminta izinku jika akan melakukan sesuatu."

"Kau takut padanya? Dia masih sering ngambek dan menangis ya?" Aku mencibir.

"Bukan karena aku takut. Tetapi karena aku menghargai pendapatnya sebagai partner hidupku."

"Hhm," Aku mendekat padanya, "kalau aku melakukan ini, apakah kau berani jujur mengaku padanya?" Aku melompat ke pangkuannya, melingkarkan lenganku ke lehernya dan menciumnya.

Lihat selengkapnya