Celengan Rindu

Bisma Lucky Narendra
Chapter #37

Jangan Ambil Surgaku

Hidup tak selalu berjalan sesuai dengan keinginan dan harapan.

Aku jadi ingat sebuah quote :

"Meniadaka yang ada, mengadakan yang tiada." Fiersa Besari.

Mungkin Fiersa waktu mencipta kalimat penguat itu diperuntukan untuk orang - orang seperti diriku. Kekasih tak dianggap. Kekasih bayangan.

Atau sebaliknya quote itu mengingatkan kepada aku, dirimu dan juga mereka yang selalu tidak pernah bisa ikhlas atas apa - apa yang kini menjadi hak kepemilikan baginya sampai pada akhirnya menemui kehilangan lalu timbul penyesalan. Kesadaran yang terlambat.

5 Tahun Kemudian

Pov Alina

Aku keluar dari lift di lantai Lobby lalu melangkah menuju teras rumah sakit untuk mencari udara segar. Aku merasa perlu menetralisir rasa sesak di dada karena menahan tumpahan tangis. Aku mondar-mandir sepanjang teras sambil berdoa dalam hati: semoga aku masih punya cukup waktu.

Seorang ibu yang baru turun dari taksi menghampiriku, "Mbak, Poliklinik biasanya tutup jam berapa ya?" tanyanya padaku.

"Biasanya jam empat, Bu."

"Waduh, berarti sebentar lagi akan tutup. Terima kasih, Mbak." Ibu itu lalu bergegas masuk ke dalam rumah sakit.

Tiba-tiba sebuah ide melintas.

Mungkin cara ini bisa kutempuh.

Kulirik jam dipergelangan tanganku, jarumnya menunjukkan pukul empat kurang 20 menit.

Aku segera ke bagian Pendaftaran pasien poliklinik. Ya, aku akan mendaftar sebagai pasien, agar bisa bertemu dengannya. Sebagai seorang dokter, tentu ia masih melayani konsultasi dengan pasien, bukan?

Kutahu cara ini salah, tapi aku sudah separuh putus asa. Kuharap aku bisa bertemu dengannya, walau aku terpaksa harus membayar untuk waktu di jam prakteknya.

"Selamat sore, Mbak," kataku pada petugas pendaftaran,"Cardiologist yang praktek hari ini siapa, ya? Saya mau mendaftar berobat."

"Hari ini Poli Kardiologi ada Dokter Karen dan Dokter Stephen, Bu," jawabnya

"Oh, kalau Dokter Abimanyu tidak praktek hari ini, ya? Saya pasiennya." Tentu saja aku berbohong. Demi untuk bertemu dengannya lima menit saja.

"Dokter Abimanyu semenjak jadi Direktur Utama, tidak lagi praktek di Poliklinik, Bu. Mungkin Ia praktek sore di rumah sakit lainnya."

Lihat selengkapnya