Celestial Odyssey The unknown Horizon

Arya Sanubari
Chapter #17

Bab 16: Puncak yang tak terlihat

Butuh waktu satu jam untuk menyadari bahwa gravitasi lokal bukit ini sedikit lebih kuat dari ekspektasi awal. Shuttle kami Aquarius, submodul taktis dengan sistem hover thermal melaju lambat meski mesin propulsi berjalan dalam mode optimal.


"Apakah puncak bukit ini memang tidak punya ujung, atau kita yang bergerak terlalu lambat?" gumamku sambil menopang dagu, menatap ke monitor depan yang hanya memperlihatkan kabut tipis dan lereng konstan dengan sudut elevasi nyaris 11 derajat.


“Kalau memang nggak punya ujung, berarti kita baru saja menemukan sesuatu yang bertentangan dengan topografi standar planet berbatu dan mungkin melanggar hukum fisika lokal,” kata Mason dari kursinya. Tangannya sibuk memindai data lidar dari konsol navigasi. Ia terdengar lebih tertarik daripada khawatir, seolah-olah fenomena ini adalah hadiah ulang tahun yang ia minta sejak kecil.


Aku tertawa kecil, tertular rasa penasarannya. "Kalau kita bisa menemukan kenapa ‘bukit’ ini seperti terus menjulang tanpa batas... siapa tahu, kita bukan cuma menjelajah, tapi memecahkan teka-teki yang bahkan belum ditanyakan oleh para astrofisikawan."


Di dalam shuttle, atmosfer berubah. Bukan karena tekanan udara sistem kontrol lingkungan tetap stabil tapi karena intensitas. Lelucon menggantung di udara, seperti tradisi tim saat menjelang anomali.


"Oh tidak, dia mulai lagi," bisik Daniel ke Raj dengan nada dramatis. "Arya dan monolog eksistensialnya. Siap-siap untuk kuliah sambil jalan tentang relativitas gravitasi dan ilusi horizon."


Raj menahan tawa, tapi ekspresinya memperlihatkan bahwa dia menikmatinya. “Jangan lupa monolog tentang bagaimana waktu mungkin melambat saat kita mendaki.”


Namun, ada satu yang tidak ikut bergurau. Akari duduk diam, pandangannya tak lepas dari monitor kecil di depannya menampilkan teks simbolik dari scanner linguistik, yang masih mencoba men-decode pola bentuk-bentuk alam di sekitar bukit ini. Ia tampak seperti sedang membaca sesuatu yang lebih dalam.


"Kamu kelihatan tenang sekali," kataku, menoleh padanya.


Lihat selengkapnya