Setelah merenung tentang Elena dan masa lalunya di tepi sungai, Arya merasa lebih tenang. Ia bangkit dan kembali ke shuttle Aquarius, di mana kru lainnya sudah berkumpul untuk membahas hasil pengamatan dan penelitian mereka terhadap planet asing ini.
"Jadi, apa saja yang sudah kita temukan?" tanya Arya membuka diskusi.
Dr. Mason Wright, ahli geologi, memulai penjelasannya. "Planet ini memiliki komposisi mineral yang unik. Banyak elemen yang jarang ditemukan di Bumi, seperti..."
"Tunggu, tunggu," potong Akari, sedikit mengangkat tangannya. "Maaf, tapi bisakah kalian menjelaskannya dengan bahasa yang lebih sederhana? Aku bukan ahli geologi seperti kalian."
Arya tersenyum tipis. "Akari benar. Kita harus memastikan semua orang memahami apa yang terjadi." Ia menoleh ke Dr. Wright. "Mason, bisakah kau jelaskan seperti kau sedang berbicara pada anak kecil?"
Dr. Wright terkekeh. "Baiklah. Bayangkan planet ini seperti kue yang terbuat dari bahan-bahan berbeda. Beberapa bahan sangat umum, seperti tepung dan gula. Tapi ada juga bahan-bahan langka yang membuat kue ini terasa istimewa. Di planet ini, kita menemukan banyak 'bahan-bahan istimewa' itu."
"Contohnya?" tanya Akari, matanya berbinar karena antusiasme.
"Misalnya, ada mineral yang disebut 'Xylos'. Mineral ini sangat stabil dan tahan terhadap suhu ekstrem. Kita bisa menggunakannya untuk membuat material yang lebih kuat dan tahan lama untuk pesawat ruang angkasa," jawab Dr. Wright.
Olivia Hayes, pakar ekologi ekstraterestrial, menambahkan, "Vegetasi di planet ini juga sangat menarik. Kombinasi dua matahari dengan spektrum cahaya yang berbeda menghasilkan proses fotosintesis yang unik. Tumbuhan di sini memiliki pigmen biru kehijauan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Juga disini seperti pernah dihidupi oleh seseorang, bentuk tanamannya seperti seseorang menanamnya dengan sengaja"
Yuki Tanaka dan Raj Patel, yang bertugas mengevaluasi mikroorganisme di air sungai, menjelaskan penemuan mereka. "Kami menemukan mikroorganisme yang sangat sederhana, tetapi memiliki metabolisme yang luar biasa. Mereka dapat mengubah energi dari cahaya matahari menjadi energi kimia dengan efisiensi yang sangat tinggi," kata Yuki.
Daniel Kovacs, yang bertugas memantau sinyal, menggelengkan kepalanya. "Sinyal aneh itu masih ada. Aku belum bisa memecahkan kodenya, tapi aku yakin itu bukan sinyal acak. Ada pola yang tersembunyi di dalamnya."
Akari mencoba mencerna semua informasi yang baru saja ia dengar. Otaknya bekerja keras untuk menghubungkan semua titik. Arya memperhatikan ekspresi Akari dan merasa senang dengan antusiasmenya. Dia benar-benar tertarik dengan semua ini, pikir Arya. Mungkin dia memang ditakdirkan untuk berada di sini.