Celestial Odyssey The unknown Horizon

Arya Sanubari
Chapter #37

Bab 36: Cahaya yang Mengaburkan Ingatan

Beberapa jam telah berlalu sejak pesan dikirimkan. Tim ekspedisi Aquarius akhirnya tiba di lokasi yang telah Arya dan Akari tentukan. Langkah kaki mereka menggema di antara tebing-tebing batu yang menjulang, menyatu dengan suara angin tipis yang berdesir di permukaan planet.


Sofia melangkah cepat menuju mereka, matanya segera tertuju pada Akari yang masih tertidur di sisi dinding batu. Napasnya pelan, tetapi ekspresinya terlihat tidak tenang, seperti seseorang yang sedang berjuang dalam mimpi yang sulit dipahami.


"Apa yang terjadi padanya?" tanya Sofia, nada suaranya mengandung kekhawatiran.


Arya, yang duduk bersandar tak jauh dari Akari, melirik ke arah Sofia sejenak sebelum kembali menatap tanah. "Dia pingsan setelah membaca jurnal yang kami temukan di dalam goa. Sepertinya dia bisa memahami bahasanya… tapi tiba-tiba kehilangan kesadaran."


Sofia berlutut di samping Akari, memperhatikan keringat dingin yang membasahi pelipisnya. "Mungkin efek tekanan psikologis? Atau sesuatu yang lebih dari itu?"


"Aku tidak tahu," jawab Arya, suaranya terdengar sedikit lelah. "Tapi sebelum dia pingsan, dia mengatakan sesuatu tentang tempat-tempat yang disebutkan dalam jurnal… katanya terasa familiar, tapi aku yakin kami belum pernah ke sana."


Salah satu anggota tim ekspedisi, Dr. Raj Patel, mendekati mereka, membawa peralatan medisnya. "Jika ini semacam gangguan neurologis atau efek kognitif akibat paparan elemen yang tidak diketahui, kita harus segera memeriksanya," katanya sambil menyalakan pemindai portabel.


Namun, sebelum mereka bisa melakukan sesuatu, Akari mulai bergerak. Napasnya sedikit tersengal, matanya perlahan terbuka, dan untuk sesaat, dia tampak bingung dengan sekelilingnya.


"Akari… kau baik-baik saja?" Arya bertanya hati-hati.


Akari menatapnya, ekspresi di wajahnya sulit dijelaskan. "Aku… aku melihat sesuatu… tempat-tempat yang aku tahu aku belum pernah kunjungi, tapi terasa begitu nyata… seperti deja vu yang berulang kali menghantam kepalaku," katanya pelan, suaranya masih sedikit gemetar.


Sofia menghela napas lega. "Setidaknya kau sadar sekarang. Kita akan membawamu kembali ke Odyssey untuk pemeriksaan lebih lanjut."


Akari menggeleng pelan. "Tidak… kita harus masuk ke dalam goa itu. Ada sesuatu di sana, aku bisa merasakannya."


Tim ekspedisi saling bertukar pandang. Meskipun ragu, mereka tahu bahwa mereka tidak bisa mengabaikan kemungkinan adanya petunjuk yang lebih besar di dalam sana.


"Baiklah," kata Sofia akhirnya. "Tapi kita tetap harus berhati-hati."



---


Lihat selengkapnya