Cellular Memory

Bramanditya
Chapter #1

Prolog


Tahun 2016.

Dimas berdiri di puncak popularitas. Nama dan wajahnya memenuhi layar kaca, setiap senyumnya menjadi konsumsi publik, dan setiap langkahnya diburu kamera. Namun di balik sorot lampu dan gemerlap panggung, ada kehampaan yang tak bisa ditutupi.

Anisa—satu-satunya orang yang mampu menenangkan badai di dalam dirinya—memilih pergi. Bukan karena cinta mereka meredup, melainkan karena Anisa ingin menemukan kembali dirinya yang hilang di tengah hiruk pikuk dunia Dimas. Kepergian itu bukan akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang yang penuh luka.


---

Lihat selengkapnya