Ayunda memasuki kantor dengan ceria. seperti biasa dia selalu bersikap ramah kepada orang yang melihat kearahnya. Ia masuk kedalam lift dan segera menekan tombol 5 lantai dimana tempat divisinya berada.
Ayunda segera duduk di kubikelnya. Perusahaan tempat ia bekerja adalah perusahaan produk makanan. Divisi Ayunda bergerak di bidang pemasaran. Gunadarma Fernan Candrama adalah Ceo di perusahaan ini. Ia adalah tetangga Ayunda yang rumahnya tepat berada didepan rumah Ayunda. Rumah Guna yang paling besar dan megah di komplek perumahan mereka.
Keluarga Candrama sangat terkenal di dunia bisnis karena hampir semua produk makanan yang dibuat perusahaan menjadi produk yang terkenal sampai dijual di luar negeri. Seperti produk kecap manis, prouduk mie instan dengan berbagai cita rasa makanan Indonesia, bumbu-bumbu masakan dan masih banyak produk makanan yang lainya. Semenjak Gunadarma Fernan Candrama memegang posisi menjadi Ceo, perusahan ini menjadi berkembang dengan juga menjual berbagai produk-produk baru seperti detergent dan juga produk kecantikan.
Ayunda awalnya tidak mengetahui jika tentangganya itu adalah pemilik perusahaan tempat ia bekerja, karena Ayah Guna merupakan seorang Dokter dan Ibunya hanya Ibu rumah tangga, sampai empat bulan yang lalu saat pergantian CEO, Ayunda sangat terkejut melihat Guna berada di depan podium menjadi CEO perusahaannya.
"Yunda, lo udah baca file produk baru yang segera mau diluncurkan?" tanya Ratih. Di kantor tidak ada yang memanggil Ayunda dengan panggilan Ayu karena Ayunda lebih suka teman-temannya memanggilnya Yunda. Menurutnya nama Yunda terlihat lebih lucu dan imut.
"Udah sih, tapi gue belum ada saran buat tim iklan. Kita mesti memasarkan keunggulan produk ini biar bisa meledak di pasaran!" jelas Ayunda.
Seorang laki-laki membawa berkas ditangganya dan memperlihatkan wajah kusutnya membuat Yunda dan beberapa teman-teman satu divisinya penasaran. "Lo kenapa?" tanya Ayunda.
"Gila ya Pak Ceo, kali ini bukan direktur yang turun saat rapat nanti, tapi Pak Guna sendiri yang mau lihat hasil kerja kita!" ucap Beni.
"Gawat bro, kalian tahukan Pak Guna mau semuanya terlihat perfect, " ucap Heri segera bediri dan ikut pusing mendengar ucapan Beni.