Saat ini Angel dan Gian telah sampai di Taman Bunga yang tidak jauh dari Kampus mereka. Angel dari tadi hanya diam dan sesekali memandang Gian. Ia sama sekali tidak menyangka bisa sedekat ini dengan laki-laki yang di cintainya.
"Tenang Angel lo jangan gugup dong" batin Angel
Gian mengambil kamera di tas lalu mulai memotret bunga-bunga di sekitarnya. Angel pun mengikuti dari belakang.
"Boleh gue foto?" tanya Gian menoleh ke Angel.
"Foto apa?
"Lo"
"Gue?"
"Iya. Boleh kan?"
Angel terdiam.
"Boleh kan?" tanya Gian lagi.
"Gue gak biasa di foto" jawab Angel dengan jujur.
Benar. Memang Angel tidak terbiasa di foto. Bisa di bilang ia tidak pernah foto sendiri. Sama temannya saja Angel sangat jarang mengabadikan moment lewat foto. Pasti kalau foto cuma karena ada keperluan saja seperti foto ktp, foto kegiatan di kampus atau foto dengan keluarganya. Tapi apakah ini keperluannya? Dan yang meminta adalah Gian mana mungkin Angel menolaknya.
"Makanya coba dulu. Mau yah?"
"Iya deh"
Angel hanya tersenyum sambil melihat kamera.
Setelah itu Gian mengajak Angel duduk di salah satu bangku yang ada di taman. Ia kemudian memperlihatkan beberapa foto yang di potret nya tadi.
"Yang ini hapus yah" ucap Angel memohon karena melihat fotonya yang sangat jelek.
"Nggak ah. Itu lucu" balas Gian sambil tertawa kecil.
"Ihh pliss hapus yah"
"Dengan satu syarat"
Angel menaikkan alisnya. "Apa?"
"Tukeran nomor handphone"
Angel sedikit lega mendengar syarat yang diajukan Gian. Ia mengira syarat nya bakalan susah eh ternyata cuma tukeran nomor.
Baru saja Angel ingin mengeluarkan ponselnya tapi rasanya ada yang janggal. Lalu Angel teringat sesuatu.
"Syarat yang lain aja yah" kata Angel panik.
"Kenapa dengan nomor handphone?" tanya Gian heran "Syarat yang ini gampang loh"
Sangat gampang. Tapi itu menurut Gian, lain lagi menurut Angel itu sangat tidak mungkin. Jika Gian tau nomor hp nya. Terbongkar lah rahasia Angelina Seraphina.
Angel masih diam dan tidak mau menjawab. Gian merasa ada yang aneh dengan Angel. Ia menatap Angel dengan lekat lalu satu dua tiga empat lima detik kemudian.
"Kok bisa kenal dengan Ravi?" tanya Angel berusaha mengalihkan. Ia tersadar kalau Gian menatapnya serius.
"Eh itu. Satu minggu lalu Ravi pernah nolongin gue. Waktu itu motor gue mogok. Terus Ravi bantuin bawa motor gue ke bengkel. Dari situ kenalan sama dia"
Angel mengangguk mendengerkan jawaban Gian. Tapi ia masih takut jika Gian masih meminta nomornya.
"Nggak usah mikir pertanyaan lagi" ucap Gian sambil memasukkan kameranya dalam tas.
"Ha?"
Gian tersenyum. "Yuk pulang mau hujan"
*****
Apa Aja yang Penting Happy
(Angel, Ravi, Zara,)
Zara Adzkya
Khemmmm diem2 aja nih yg abis dianterin pulang ama Gian
Ravindra Pradipta
Wah siapa tuh Ra wkwk
Zara Adzkya
Nih gue tag orangnya @AngelinaSeraphina
@AngelinaSeraphina
@AngelinaSeraphina
@AngelinaSeraphina
@AngelinaSeraphina
Ravindra Pradipta
👍👍😂😂
Zara Adzkya
Muncul dong @AngelinaSeraphina
Ravindra Pradipta
Udah tidur kali
Zara Adzkya
Ya kali udah tidur. Baru juga jam 8
Ravindra Pradipta
Kan dia abis dianterin pulang ama sang pujaan hati. Jadi cepet tidur biar mimpiin Gian hahaha
Zara Adzkya
Uhuyyy😎😊 @AngelinaSeraphina
Angelina Seraphina
Kalian kenapa sih?
Zara Adzkya
Kita tuh pengen denger cerita lo ama Gian wkwk
Angelina Seraphina
Ra kok lo tau kalo gue pulang ama Gian?
Zara Adzkya
Oh itu Ravi ngasih tau gue tadi kalo dia nggak bisa nganter lo jadi dia minta tolong ke Gian deh. Cie wkwk