Gadis itu melamun dan sibuk menatap kakinya sendiri sejak beberapa menit lalu. Angin malam yang berhembus tidak hanya mengacaukan tatanan rambut panjangnya yang semula rapi, tapi juga mengacaukan keadaan hatinya yang semula sudah membaik.
"Ehem"
Dehaman itu berhasil membuatnya sedikit tersetak dari lamunan dan pikiran yang berkecamuk. Beberapa saat setelahnya, ia menatap sesosok laki-laki bertubuh tegap yang sejak tadi duduk di sebelahnya.
Sosok yang dulu tanpa ia sadari pernah menjadi sosok laki-laki yang ia kagumi. Bahkan begitu banyak kejadian pahit yang ia alami sejak ia mengenal laki-laki jangkung dengan lesung pipi menggoda dihadapannya ini.
Tapi percayalah, setelah kejadian pahit yang ia alami, pasti akan ada kejadian manis lainnya yang menyusul. Kejadian manis itu seakan menjadi penawar dari luka yang tertoreh di hati kecilnya.
"Saya pikir kamu seneng saya dateng ke sini. Ternyata saya salah ya?"
Ucap laki-laki itu dengan senyum masamnya. Gadis bernama Caroline itu gelagapan. Tidak, bukan itu maksudnya, batin Caroline.