Hari ini seperti biasanya Cita menulis buku hariannya setiap malam sesudah belajar.
Namun goresan pena Cita terhenti ketika ia mendengar suara ibu mengetuk pintu kamar.
Citapun langsung menutup buku harian rahasia itu dan menyembunyikannya, kemudian bergegas membukakan pintu.
“Iya bu, ada apa?” tanya Cita sambil mempersilahkan Ibu masuk.
"Oh engga, ibu cuman mau bilang aja ke kamu kalo besok bu Lastri pesen kue buat tasyakuran di kantornya jadi nanti kamu bangun lebih pagi ya, bantuin ibu nyiapin kuenya sama ikut ibu nganter kue dulu sebelum berangkat sekolah," jelas Ibu.
"Oh iya Bu siap," ucap Cita sambil tersenyum.
Kemudian ibupun mengecup kening Cita mengucapkan selamat tidur dan kembali ke kamarnya.
***
Misi mengantar pesanan Ibu sudah selesai, kini mereka juga sudah tiba di depan gerbang sekolah. Ketika Cita berpamitan dengan ibu ternyata dari arah lain datang seorang anak laki laki. Ia seumuran dengan Cita, memakai jaket hitam dan mengendarai sepeda. Tanpa di duga, anak laki laki itu tersenyum dan menghampiri Ibu dan Cita.
"Tante, udah lama ga keliatan, ya," ucapnya sambil mencium tangan Ibu.
Ibu terlihat sedikit bingung, hingga pada akhirnya ia berkata "Wah Adrian, udah besar dan makin ganteng saja ya...," jawab ibu disertai wajah yang tiba tiba saja terlihat begitu sumringah.
"Wah Cita juga makin cantik saja ya tante, kayak mamahnya," ucap Adrian sambil tersenyum manis.
Ibu dan Adrian saling pandang sebentar kemudian mereka berdua sama sama tertawa, sedang Cita memberikan muka datar dengan selingan senyum terpaksanya itu untuk Adrian.
Adrian tampaknya bahagia sekali sudah berhasil menggoda gadis cantik dan manis itu.
"Udah, kalian masuk aja nanti malah telat masuk ke kelasnya," ucap ibu.
" Nah, ayo masuk Cit...," ajak Adrian sambil tersenyum menggoda Cita.
"Ihh gamau, aku masuk sendiri aja, kamu kan mesti ke parkiran sepeda dulu," balas Cita sambil mengejek Adrian.