“Sudah sampai, tuan putri. Apakah tuan putri ini masih marah sama ibu?” rayu Ibu.
“Ih engga bu, maaf ya bu tadi Cita marah-marah."
"Gapapa, Ibu ngerti, ini lo si Beti tiba-tiba ngambek," ucap Ibu sambil menepuk-nepuk sepeda motornya.
Cita tersenyum dan berkata "Beti ya, nakal emangnya," sambil mengelus sepeda motor Ibu.
Mereka berdua-pun berdamai dan masuk ke dalam rumah. Cita langsung menaruh tasnya di meja belajar dalam kamar tidurnya itu, kemudian mandi untuk menyejukkan badan dan juga hatinya.
Selesai mandi Cita melihat ibu yang sedang menata pesanan catering, Cita pun membantu Ibu dengan tugas yang memang sudah biasanya menjadi bagian Cita.
Sembari menata lauk itu, mereka pula berbincang.
“Lagi banyak pesenan ni ye....” goda Cita kepada Ibu.
“Iya, Alhamdulillah, ini rejekinya anak gadis.” ucap Ibu menggoda balik Cita.
“Endak bu, emang masakan Ibu tuh best banget,” ucap Cita sambil mengangkat kedua jempol manisnya dan juga tersenyum kepada Ibu.
Mereka tertawa dan tersenyum bersama-sama.
Namun, tak lama dari itu Ibu kemudian bertanya “Tadi, kok tiba-tiba di temenin Adrian, ta ? tumben banget," tanya Ibu kepada Cita.
“Iya, bu, gatau juga ya.” Ucap Cita spontan.
Mereka berdua terdiam, saling pandang dan juga bertanya - tanya.
Cita akhirnya kembali mengingat ingat dan menceritakan tentang apa yang terjadi.
“Jadi, tadi itu Cita kan nungguin Ibu sama temen-temen, terus temen-temen itu udah dijemput semua kan bu, jadinya Cita sendirian, nah terus agak lama Cita diem sendirian di depan sekolah itu nungguin ibu di sana terus Adrian tiba-tiba dateng gitu bu, kayak abis mandi dan shalat gitu, badannya kayak seger banget, dia juga udah pake baju ganti. Tapi Adrian emang dari kelas tujuh juga dia setiap pulang sekolah pasti ikut ekskul bu, ekskul basket itu tiap hari Senin, Selasa, Jumat. Lalu dia ikut ekskul futsal juga di hari Rabu, Kamis dan Sabtu. jadi dia emang tiap hari ikut ekskul gitu bu, jadinya ga pulang-pulang. Nah, balik lagi ya, tadi kan Cita ketemu Adrian di depan itu kan, terus Adrian tanya-tanya gitu sambil nyebelin kayak biasanya gitu, nah terus udah deh dia pergi mau nyari makan katanya. Terus, ga lama dari situ dia balik bu, katanya warungnya tutup, terus kayaknya karena dia gabut jadinya dia nemenin Cita deh sampe ibu dateng," ucap Cita menjelaskan panjang lebar kepada Ibu.
Ibu hanya mengangguk-angguk saja sambil mendengarkan cerita Cita dengan seksama.