Sudah dua minggu semenjak menjabat CEO, aku tidak pernah lagi bertemu dengan Vano. Kalau dari kabar yang beredar, Vano sedang ditugaskn ke Prancis. Aku juga tidak peduli, rasanya lebih tenang dan damai tanpa ada Vano di dekatku. Ini akhir bulan Juni, artinya akhir bulan yang hectic untuk Departemenku. Karena manajemen akan meminta laporan pertanggungjawaban semester. Berkaitan juga dengan adanya audit intern. Semua Laporan akan diminta pada tanggal 5 juli. Jadi seminggu ke depan mungkin aku di haruskan lembur.
Saat memasuki ruangan Departemenku, kulihat team ku sudah lengkap. Wow luar biasa sekali loyalitas mereka. Aku bangga pada mereka. Mereka tim yang solid, saling membantu satu sama lain.
"Pagi semua, sudah lengkap aja ini. Maaf ya saya malah yang datangnya telat.''
"Belum telat mbak, masih jm 7.30, kita aja yang ingin memulai dari pagi.''
"Terimakasih ya buat loyalitas kalian. Ngomong-ngomong, udah pada sarapan belum. Kalau belum kita gofood aja.''
"Kita udah sarapan semua mbak.'' Kata Angel.
"Masa, sepagi ini udah pada sarapan.''
''Iya mb.'' Kata Mereka serempak.
''Ya udah kalau begitu, saya masuk dulu ya.''
''Iya mbak.''Aku membuka aplikasi online food, karena aku tau mereka pasti bohong. Mungkin ada sebagian yang sudah sarapan, namun aku yakin ada juga yang belum maakan apapun. Aku memesan makanan di bakery yang buka 24 jam, karena belum banyak toko yang buka di jam segini. Setelah kuselesaikan pembayaran, sembari menunggu pesanan makanannya, aku menyalakan laptop untuk memulai pekerjaanku. Tanganku mulai menari lincah di atas keyboard, menekan angka demi angka.
Kring kring. Bunyi telepon membuatku terkejut
"Halo selamat pagi.''
"Halo Bu Dian, saya Riska. Ibu pesan gofood, driver nya sudah sampai bu.''Riska adalah salah satu resepsionis di perusahan.
"Baik Riska, saya akan minta tolong Angel buat ambil maknannya. Makasih ya Ris.''
"Sama sama Bu. ''Aku beranjak ke meja Angel.
"Angel, saya boleh minta tolong. Saya ada pesan makanan di lobby, bisa minta tolong ambilin.''
" Bisa mbak, sebentar saya ambil.'' Kata Angel mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Makasih ya Ngel, nanti langsung kalian makan rame-rame, gak usah dibawa ke ruangan saya. Itu sarapan buat kalian semua.''
"Alhamdulilah, teriak mereka serempak. Mbak Dian memang paling top. Makasih banyak ya mbak.''
'' Sama sama. Ya udah saya masuk dulu ya. ''Aku melanjutkan kembali pekerjaanku yang tertunda. Tanpa kusadari waktu sudah menunjjukkan jam makan siang.
Kring kring. Suara telepon selalu mengganggu konsentrasi ku.
" Halo selamat siang.''
"Selamat siang Di, Pak Vano minta kamu ke ruangannya sekarang. Ada hal yang ingin dibicarakan.''
" Mendadak sekali Mbak Sher, lagian ini juga udah masuk jam makan siang.''
''Namanya juga boss Di, suka-suka dia lah. '' Tawa Shera saat mendengar hembusan nafasku.
''Baiklah saya akan segera ke sana. Makasih M bak Shera.''
" Sama sama Di.''Aku melangkah meninggalkan ruang kerjaku menuju ruangan Vano.
"Sher, langsung masuk aja atau gimana?''Aku bertanya pada Shera saat aku sudah sampai di depan ruangan Vano.
"Langsung masuk aja, Di. ''
Aku mengetuk pintu dan kudengar suara deheman dari dalam.
"Permisi Pak Vano, Bapak memanggil saya.''
"Masuk An, silakan duduk. Tolong tutup pintunya ya. Aku duduk di depan meja kerja Vano. Kuperhatikan CEO menyebalkan ini memang tampan. Lebih tampan dari waktu perkenalan dulu.
"Apa kabar Andra, lama kita tidak bertemu ya" sapa Vano dengan senyum jahil nya.
"Kabar saya baik pak. Ada perlu apa Bapak dengan saya" kataku dengan sopan.
"Jadi sekarang elu udah nganggep gue bos loe. Sopan sekali diandra. Biasanya kamu sering marah marah kalau di dekat saya.''
"Mohon maaf pak, saya masih banyak pekerjaan, kalau bapak tidak ada keperluan dengan saya, saya permisi dulu
"Santai Di, elu gak ketemu gue 2 minggu masa gak pengen berantem sama gue. ''Aku selalu menahan emosi ketika di dekat Vano. Sabar Diandra, ingat dia bos disini. Kamu bisa di pecat kalau macam macam.
"Pak, saya tidak ingin ribut sama Bapak, takut dipecat. Saya masih butuh uang. ''Jawabku sekenanya.
"Jadi sekarang loe baik baik sama gue, karena gue bos loe.''
"Pak, laporan yang bapak minta belum smpai 10 % pengerjaannya. Jadi saya gak ada waktu buat main-main pak.
" Loe pikir gue di kantor ini cuman main-main. Asal loe tau gue lebih sibuk dari pada loe.'' Gue cuman mau ngajak loe makan siang.''
"Makan siang pak?''
''Iya diandra, telingamu masih bisa mendengar kan. Ayo buruan, mau digendong apa diseret.''
" Tapi saya gak lapar pak, saya masih banyak pekerjaan. Saya gak ada waktu makan siang sama Bapak.''
''Ini jam istirahat Andra,jangan kebanyakan membantah, Loe jangan sok sibuk hingga gak ada waktu buat makan.''
" Saya bisa makan diruangan saya pak.''
"Jangan nanti banyak semutnya. Gue gak suka dibantah An.''Vano berdiri sambil menarik tanganku.
''Baik Pak saya ikut,tapi tolong lepaskan tangan saya. Nanti menimbulkan persepsi negatif.''
Kita berpapasan dengan Shera ketika keluar dari ruangan Vano. Shera juga sedang bersiap-siap untuk makan siang di kantin kantor.
"Sher,saya makan siang sama klien, mungkin baliknya agak telat.''
"Baik pak, sama mbak Dian Juga pak?''
"Iya,soalnya menyangkut masalah keuangan.saya pergi dulu ya Sher.''