"Sa, kalau kamu butuh apa-apa tinggal panggil aku saja ya, rumah ku tepat di depan rumah kos mu" Rangga berkata saat hendak pulang dari kosannya. Sasa hanya tersenyum kecil dan mengangguk dan langsung masuk kembali ke kosan nya. Dan pada akhirnya dia sendirian di kosan setelah semua keluarganya kembali ke kota.
Keesokan harinya, ia lupa akan suatu barang dan barang tersebut harus ia segera beli untuk ia pakai saat bekerja besok. "Di desa ini mana mungkin ada barang tersebut, aku harus ke kota tapi aku masih belum berani sendiri" Gumam Sasa. Terlintas dipikirannya untuk meminta antar Rangga, namun ia malas harus berlama-lama dengannya lagi.
Akhirnya ia berangkat ke kota seorang diri menaiki bis kota yang sudah reyot. Semua orang yang ada di bis memandanginya. Dia bingung apa ada yang aneh yang ia kenakan, baju biasa, makeup natural, rambut wangi shampoo coklat saja, aroma parfumnya juga tidak terlalu mencolok. Saat duduk di bangku bis ia terus mencari-cari apa ada yang aneh di wajahnya, rambutnya, bajunya dan seketika itu ada lelaki yang duduk di sampingnya. Wiih lumayan cakep ni orang, Sasa berbicara dalam hatinya.
Saat tiba di kota, Sasa bingung bukan main ia tidak tau harus pergi kemana. Lalu ia membuka handphonenya untuk mencari toko sepatu yang hendak ia beli. Ia lupa membawa sepatu untuk bekerja, bisa-bisa nya ia lupa hal tersebut padahal itu penting untuknya. Ketika ia menemukan toko sepatu tersebut dia kecewa karena toko tersebut tutup padahal ia sudah berjalan kaki sangat jauh untuk mencapai toko sepatu itu.
Ketika ia membalikkan badannya, ia terkejut karena lelaki yang tadi duduk di bis bersamanya tepat ada di belakangnya. Sasa pun tersenyum kepadanya dan langsung bertanya "Maaf mas tau toko sepatu yang masih buka ga ya di sekitar sini?"
Lelaki itu mengangguk dan berkata "Tau, mau saya antar? ada di ujung jalan sana, kebetulan saya hendak ke toko sebelah toko sepatu tersebut"