Oh tidak aku kesiangan, aku harus cepat-cepat ini hari pertamaku bekerja..
Sasa memulai paginya dengan berantakan, ia terburu-buru pergi bekerja, untung saja semua perlengkapan kantor sudah ia siapkan tadi malam. Dengan tergesa-gesa ia mengunci kosannya. Sambil ia melirik ke depan rumah Rangga dan berharap Rangga tidak melihat ia sedang tergesa-gesa.
Sasa menunggu angkot (angkutan kota) yang lewat di sebrang jalan, ups tepatnya bukan angkot tapi elf. Di desa ini jika akan naik kendaraan umum menggunakan elf tidak menggunakan angkot seperti di kota tempat tinggalnya. Yes, tepat jam 7 Sasa datang ke kantornya, dia menunggu panggilan untuk menghadap atasannya. Semua pegawai kantor yang melewati Sasa di ruang tunggu mengamatinya sambil tersenyum mencurigakan.
Aduh ada apa ini apa aku salah kostum? apa ada yang aneh dengan riasan ku, gumam nya. Sasa hanya tersenyum kepada setiap orang yang lewat. Dan akhirnya panggilan pun datang, dia masuk ke ruangan atasannya kemudian diberikan pengarahan oleh Pak Yanto. Pak Yanto adalah kepala cabang desa Tambakan PT Ramah Murah yang bergerak di bidang supplier alat-alat pertanian. Sasa pun di perkenalkan dengan seluruh pegawai yang ada di kantor ini. Kantor ini memiliki 15 pegawai sudah termasuk dengan dirinya.
Dan yang aku lihat semuanya berpakaian biasa, kaos, celana jeans bahkan ada yang menggunakan sandal jepit. Apakah ini semua yang mereka tertawakan dari ku? Tanya Sasa dalam hatinya. Sedangkan yang Sasa kenakan adalah kemeja coklat lengan pendek, rok selutut dengan belahan di belakangnya, sepatu heels dengan tinggi 7 cm. Riasan wajah wanita-wanita di sinipun biasa saja, malah ada yang tidak menggunakan makeup sama sekali, yang Sasa kenakan memang makeup natural tapi tetap saja terlihat lebih wow dia dibandingkan yang lain. Saltumkah aku saat ini. Gumamnya dalam hati.