Cerita Di Perantauan

marliana syaadah
Chapter #8

Bunga Cantik

Sasa duduk di meja kerjanya sambil mempelajari berkas-berkas yang ada, ditemani dengan segelas air putih hangat yang tadi diberikan oleh pak Kurmi. Lalu tiba-tiba ada yang mendekat ke arah mejanya “Heh cepetan kita ke lapangan sekarang, saya tunggu di parkiran dan bawa semua berkas” Antoni berkata dengan raut wajah yang datar tanpa dosa.

Sasa hanya bisa menahan amarahnya, baru tadi pagi dia berkata seenaknya sekarang dia buat ulah lagi, maunya apa itu orang kadang baik kadang menyebalkan seperti sekarang tanya nya dalam hati. Kemudian bu Yusi mendekati Sasa dan berkata “Yang sabar ya, Toni emang orangnya kaya gitu, apalagi sama orang yang baru tapi sebenarnya hatinya baik kok”

“Hehe iya bu gak apa-apa” Jawab Sasa

Sasa lalu segera membereskan berkas-berkas yang ada di mejanya lalu ia masukan ke dalam tas jinjingnya. Dan tak lupa pula ia membuka sepatu pantofel 7 cm nya, ia ganti dengan sandal jepit pemberian Antoni kemarin. Lalu ia simpan sepatu pantofel 7 cm itu di bawah meja kerjanya.

Sasa lalu bergegas ke parkiran, Antoni dengan mata tajamnya langsung melihat ke arah kaki Sasa untuk memastikan kalau Sasa tidak mengenakan sepatu pantofel 7 cm yang tadi ia kenakan. Ketika Antoni hendak memasangkan Sasa helm, Sasa pun terkejut dan sempat mundur dan menabrak pak Kurmi yang kebetulan lewat di depan mereka.

“Eh, maaf pak”

Pak Kurmi hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya lalu segera pergi dari hadapan mereka. Sasa lalu mengambil helm yang tadi akan dipasangkan oleh Antoni. Ia lalu menyimpan tas jinjingnya di bawah kakinya.

“Aku bisa pakai sendiri” Ketusnya.

Antoni pun langsung mengambil tas jinjing Sasa lalu diletakan di dalam bagasi motor. Hari ini Antoni tidak menggunakan motor trailnya, ia mengendarai motor matic yang memiliki bagasi yang cukup besar. Lalu terlintaslah dipikiran Sasa saat Antoni menutup bagasi motornya, aduh kalau tas jinjing itu di taruh di bagasi terus jalannya bebatuan seperti kemarin lagi mau gak mau aku harus meluk dan berpegangan dengan ini orang dong.. Ahh dasar lelaki, modus..

Tapi ternyata yang dipikirkannya salah, Antoni bukan lelaki seperti itu. Hari ini mereka melalui jalan yang mulus dan nyaris tak ada hambatan. Hamparan sawah nan luas serta udara yang sejuk membuat Sasa menjadi relaks untuk sejenak. Lalu mereka berhenti di sebuah rumah yang cukup ramai. Sasa disuruh Antoni untuk diam di motor. Lalu Antoni masuk ke dalam rumah tersebut, namun hanya 3 menit Antoni masuk ia keluar lagi.

“Kok bentar? Emang udah beres?” Tanya Sasa yang penasaran.

“Kita langsung ke tempat lain saja, nanti saya cerita” Jawab Antoni

Di perjalanan Sasa pun bertanya kembali karena saking penasarannya. Antoni pun akhirnya menjawab kalau di rumah tersebut istri pemilik rumah baru meninggal dunia dan pemilik rumah sedang berduka cita.

“Kita ga beli karangan bunga gitu? Sepengetahuan aku ya itu customer sangat loyal loh sama perusahaan kita” Jawab Sasa

Antoni hanya diam tak bersuara sedikitpun.

Lihat selengkapnya