Hari sabtu yang dinanti pun tiba Sasa bangun kesiangan, ia bangun tepat pukul 10 pagi. Ia terbangun ketika mendengar suara ketukan pintu rumah kosannya berkali-kali. Ia tidak langsung melihat jam nya tapi ia langsung membukakan pintu. Dalam hatinya ia bertanya siapa yang pagi-pagi buta ini datang bertamu ke kosannya.
“Siapa?” Sasa membukakan pintu sambil mengucek-ngucek matanya. Sasa mengenakan baju tidur lengan pendek tipis, rambutnya masih acak-acakan seperti halnya orang baru bangun tidur. Sosok Antoni tepat berada di depan rumahnya dan terdiam sesaat saat melihatnya masih mengenakan baju tidur tersebut.
“Antoni kenapa kamu datang pagi-pagi banget sih? Kan aku bilang jam 10 kita pergi?” Tanya Sasa setengah sadar.
Antoni hanya tersenyum dan langsung duduk di teras rumahnya, tak berkata apapun.
“Mau jadi ga non? Lihat deh matahari sudah hampir diatas, jadi sekarang pukul berapa ya?” Antoni berkata dengan nada meremehkan sambil menunjuk matahari. Sasa langsung tersadar dan langsung memegang tangan kiri Antoni yang mengenakan jam tangan.
“Aduh sudah jam 10 lebih 5 menit ternyata, aku kesiangan ya? Tunggu bentar ya..” Sasa langsung masuk ke dalam kosan dan menutup pintu.
Setelah sekitar 30 menit ia mandi dan berdandan ia pergi menuju pintu untuk segera menemui Antoni. Namun pemandangan yang tak diduga-duga nampak dari jendela, Sasa melihat Antoni sedang berbicara nampak serius dengan Rangga di depan sebuah mobil berwarna hitam. Sasa segera bergegas menemui mereka, takut terjadi salah paham antara mereka berdua.
“Kalian sedang apa? Ngobrolin apa?” Tanya Sasa dengan jalan yang tergesa-gesa.
“Oh, hai Sa kamu mau pergi ya? Ngga tadi aku kebetulan hendak ke kosan kamu eh ternyata kamu punya rencana dengan orang lain ya” Jawab Rangga diiringi dengan senyuman hangat untuk Sasa dan lirikan tajam untuk Antoni.
“Ia, maaf ya aku mau ke kota dulu. Nanti kalau mau ngobrol setelah aku pulang saja ya, Yuu Rangga” Sasa meminta maaf dengan halusnya kepada Rangga, kemudian mengajak Antoni untuk segera pergi.
“Kamu bawa mobil ternyata, ku kira pakai motor tau gitu aku ga usah bawa jaket” Sasa berkata kepada Antoni sambil menaiki mobil berwarna hitam tersebut.