Ternyata surprise suara terompet terdengar keras diiringi snow spray putih layaknya yang sedang ulang tahun. Terdengar riuh di dalam toko tersebut.
“Selamat kakak, kakak hari ini termasuk orang yang beruntung, kakak termasuk pengunjung kami yang ke 100 di bulan ini. Dan ini silahkan pilih hadiahnya” Pemilik toko tersebut kemudian memberikan undian untuk Sasa pilih. Sasa lalu mengocok sebuah toples besar untuk memilih kertas yang berisi undian.
“Ekhm ekhm Couple, apa maksudnya?” Sasa membacakan isi dari undian tersebut sambil kebingungan dengan isi dalam kertas undian tersebut.
“Jadi begini kak, maksud dari couple tersebut yaitu kakak bebas pilih model 2 sepatu / sandal yang samaan. Kebetulan nih kakak datang bersama pacarnya ya? Silahkan kan dipilih” Pemilik toko tersebut memberitahu maksud dari kertas bertuliskan couple dan langsung mengarahkan Sasa dan Antoni menuju tempat sepatu dan sandal yang berpasangan.
“Eh,tapi kak..” Antoni hendak berkata namun dicubit oleh Sasa. Dan Sasa pun menyuruh Antoni untuk diam dan ikuti saja. Mereka pun pergi mengikuti arah pemilik toko tersebut.
Ketika mereka tengah memilih-milih, lebih tepatnya lagi Sasa yang memilih-milih. Antoni hanya mengikuti dia saja seperti layaknya bodyguard mengikuti majikannya. Sasa belok kiri Antoni pun belok kiri. Sas belok kanan Antoni pun ikut belok kanan. Saat Sasa duduk mencoba sepatu, Antoni diam berdiri disampingnya.
“Hey my bodyguard” Sasa cekikikan mengucapkan hal tersebut kepada Antoni. Kemudan Sasa membuka jaketnya dan menyerahkan jaketnya kepada Antoni.
“Tolong pegangin ini ya, sekarang sudah boleh lepas jaket kan? Jangan ngikutin aku terus kenapa, sana duduk nanti kalau aku sudah selesai memilih aku samperin kamu” Sasa bisik-bisik pada Antoni.
“Terserah kamu” Antoni mengambil jaket Sasa kemudian Antoni pergi keruang tunggu untuk menunggu Sasa yang tengah memilih-milih sepatu.
Di ruang tunggu tersebut Antoni disuguhi teh manis hangat, kentang goreng panjang, sosis panjang dan beberapa cemilan ringan lainnya untuk menunggu. Ternyata tidak semua diberi cemilan yang lain hanya diberi teh manis, setoples permen dan keripik kentang yang disimpan dalam sebuah toples yang mungil. Beruntungnya jadi pemenang adalah seperti ini gumam Atoni dalam hatinya sambil tersenyum.
Setelah 30 menit Sasa memilih-milih akhirnya Sasa jatuh hati pada sepatu kets berwarna abu tua. Sasa yakin Antoni suka dengan pilihannya. Sepatu ini dapat mereka gunakan untuk kerja sehari-hari. Apabila mereka ke lapangan pun sepertinya sepatu ini cocok. Sasa lalu memanggil Antoni untuk mencoba sepatu tersebut. Saat mereka sudah cocok dengan sepatu tersebut dan hendak melepaskannya. Pelayan toko yang mendampingi Sasa dari awal datang langsung memanggil pemilik toko.
“Sebentar ya kak, jangan dilepas dulu” Kata pelayan tersebut kepada Antoni dan Sasa.