Cerita Di Perantauan

marliana syaadah
Chapter #28

Berakhir di Sini

Satu minggu pun telah berlalu. Antoni pergi menemui pak Yanto ia tidak dapat menemukan barang bukti. Kemudian ia mengajukan surat pengunduran diri. Mungkin ini akhir dari karirnya selama bekerja di perusahaan ini. Pak Yanto menyesal akan keputusan itu, padahal ia bisa saja di mutasikan ke daerah lain kalau ia mau, sehingga karirnya di perusahaan ini tidak akan berakhir seperti ini. 

Antoni hanya tersenyum.

"Mungkin lain waktu kita bisa bertemu kembali pak. Maaf ya selama saya menjadi anak buah bapak saya bersikap seenaknya" Antoni berkata sambil menjabat tangan Yanto. 

"Sama, maafkan saya juga ya. Semoga kamu sukses diluar sana. Ngomong-ngomong apa rencana kamu selanjutnya?"

"Mungkin saya akan buka usaha sendiri pak, dengan modal yang saya dapat dari hasil bekerja disini"

Mereka lalu keluar ruangan, semua orang sudah menanti Antoni dan pak Yanto. Pak Yanto mengangkat alisnya, menghela napasnya dengan panjang dan ia berkata "Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada pak Antoni yang telah bekerja luar biasa untuk perusahaan ini. Pilihan pak Antoni adalah resign dan memulai usaha barunya. Mari kita menghormati keputusannya dan mendoakannya semoga dia sukses di jalur yang telah ia pilih".

Yang lain menjadi sedih dengan keputusan yang diambil Antoni. Bu Yusi memeluk erat Antoni, ia sayang kepada Antoni seperti sayang kepada anaknya sendiri. Ia tidak menyangka karirnya akan berakhir seperti ini. 

Sasa menatap Antoni dalam-dalam ia masih sangat menyukainya namun takdir sepertinya berkata lain. Ia harus berpisah dengan Antoni, ia tidak tahu apakah masih bisa berjumpa lagi dengan nya atau tidak.

Antoni lalu mendekati Sasa, lalu ia berkata "Bisa bicara sebentar?" Antoni lalu mengajak Sasa ke ruangannya tepatnya bekas ruangan kerjanya. Antoni lalu mendekati Sasa "Bolehkan aku membelai rambutmu untuk terakhir kalinya? "

Sasa menganggukan kepalanya, saat ia membelai rambut indah Sasa tak terasa air mata mengalir melewati pipinya hingga basah. 

"Hei jangan menangis sudah sudah malu ih sudah besar masih menangis"

"Kamu jahat, kenapa kamu ga bilang sebelumnya sama aku kalau Riska itu jahat, kamu juga sama jahatnya dengan dia. Kamu tega hingga membiarkan aku tinggal disini seorang diri. Siapa lagi yang akan menjagaku. Mana janjimu yang akan terus menjagaku" Air mata terus mengalir membasahi pipi Sasa. Sasa terus menangis di depan Antoni.

Lihat selengkapnya