Cerita Dibalik Pengakuan

Sartika Chaidir
Chapter #5

TRAGEDI LEO

"Lana ayuk!" Seru Via yang sangat antusias menuju backstage.

"Sabar Via." Kataku yang kesulitan mengikuti langkahnya. Sedangkan Melia mengikuti langkah Via dengan santai.

"Ayuk Lana...! Nanti keburu pergi Leo nya." Kata Via dengan nada kesal.

"Iya... Iya..." Kataku sambil menarik tangan Melia yang jalannya ngalahin siput.

"Aduh... Jangan tarik tarik dong Lan!" Gerutu Melia.

"Buruan...! Enggak liat tu kakak lu rempong!"

"Dia yang kasmaran, kita yang repot!"

"Udah.... Jangan sewot mulu. Cepet tua lu!" Kataku sambil tetap menarik tangan Melia dan kali ini Melia hanya bisa pasrah mengikuti langkah ku.

Sesampainya di backstage, Via mencoba mencari Leo. Sedangkan aku kesulitan mengenali Leo. Karena sewaktu dia manggung, aku tak bisa melihat jelas wajahnya.

"Itu Leo!" Seru Via.

"Yang mana Vi?" Tanyaku yang masih belum menemukan sosok Leo.

"Itu yang pakai jaket biru dongker!" Kata Via sambil menunjuk ke salah satu orang yang sedang asyik ngobrol dengan beberapa orang temannya.

"O.... Itu, ya udah yuk!" Ajakku setelah menemukan sosok Leo yang Via maksud.

"Lu sendiri aja Lan!" Kata Via yang wajahnya mulai memucat.

"Tu kan, lu emang mau tumbalin Lana!" Kata Melia yang masih belum ihklas bantuin Via.

"Brisik lu Mel!"

"Lah lu parah banget! Kan lu yang naksir kenapa Lana yang usaha?!"

"Udah... Udah... Nih gue kasihin ya!" Kataku sambil melangkah menuju mahluk yang bernama Leo.

"Lana... Jangan lupa no teleponnya!" Teriak Via yang aku jawab dengan anggukan kepala.

"Hai... Leo ya?" Tanyaku pada cowok yang ada di hadapan ku.

"Iya..." Jawabnya dengan suara baritonya.

"Siapa ya?" Tanyanya dengan ekspresi wajah yang terlihat bingung.

"Gue Lana." Kataku sambil mengulurkan tangan yang segera disambut oleh tangannya.

"Gue cuma mau kasih ini." Lanjutku.

"Apa ini?" Tanyanya sambil menerima snack yang aku berikan.

"Ini snack yang merknya kaya nama lu. Sesuaikan? Boleh minta foto lu sambil pegang snacknya?" Tanyaku ragu-ragu.

"Boleh, tapi fotonya sama lu ya!" Katanya sambil mengembangkan senyumnya.

"E... Engga usah, lu sendiri aja."

Lihat selengkapnya