Hujan sudah berhenti, begitu juga tentang Lusi, kenapa aku harus mengingat Lusi lagi. Cukuplah sudah mengingat masa lalu, faktanya sampai saat ini 2020 aku tidak pernah bertemu dengan dia. Dia adalah orang paling baik dan paling jahat yang pernah aku jumpai. Biarlah Lusi hanya menjadi sebuah kisah Ilusi. “Dira…” Mama memanggilku..
Mama: “Cepat bangun, katanya mau ke kampus hari ini, mama mau ke tempat nenek, titip rumah ya.. sarapan sudah mama siapkan, mama pergi dulu ya… Assalamualaikum..”
Dira : “Waalaikumsalam.. hati hati ma.."
Hari baru semangat baru.. jadwal ku cukup padat hari ini, aku harus ke kampus, kemudian ada pertemuan sama komunitas, sore harinya ada kegiatan amal. Wow sejak kapan aku jadi ekstra sibuk, hari yang akan melelahkan. Pagi ini aku berangkat ke kampus, naik Bus Kota. Sangat menyebalkan, kenapa hari ini penumpangnya banyak sekali, aku hampir tidak bisa bernafas, kakiku juga sakit karena aku tidak kebagian kursi. Alhamdulillah ada penumpang yang turun, aku bersiap menuju kursi kosong itu, tapi “Aduhhh sakit..!!” teriakku.. seseorang laki-laki menginjak kakiku, rupanya dia juga ingin ke kursi itu. “Maaf mba.. saya gak sengaja, saya gak tau mba mau ke kursi itu juga” ucapnya, aku masih meringis kesakitan. Aku melihat pria itu dengan kesal, kemudian dia menawarkan kursi untukku, tanpa ditawar pun aku langsung duduk. Dalam hati aku ngomel-ngomel, “Sial banget sih hari ini, sudah sesak, kaki diinjak ya Allah..”
Halte kampusku sudah nampak, aku segera turun dari Bus, sial untuk kesekian kalinya ternyata laki-laki tadi juga turun di halte ini, dan sekarang tambah parah dia menghampiri aku. “Mba… sekali lagi saya minta maaf ya, kalau mba mau balas silahkan injak saja kaki saya” ucapnya.. aku menatap laki-laki itu kemudian “Iya saya maafkan, tapi… saya injak kaki kamu… kaburrr…!!!” setelah menginjak kakinya, aku langsung lari kabur. Dia terlihat kesakitan, aku hanya tertawa. Tapi kemudian laki-laki itu berteriak.. “Namaku ARKA… Nama kamu siapa??” Aku terkejut mendengar ucapannya, aku berpaling dan hanya mengangkat bahu.
Kejadian yang lucu, pasti laki-laki tadi masih kesakitan, aku merasa bersalah, tapi dia juga menginjak kakiku. Aku jadi senyum-senyum sendiri mengingat kelakuanku barusan. “Hayo.. kok senyum-senyum sendiri!!” ucap temanku Novi.
Dira : “Enggak ada apa-apa, salah ya kalau aku senyum?”
Novi : “Kali aja baru ketemu pangeran tampan, atau dapat durian runtuh?”
Dira : “Apaan sih nov, pangeran pangeran.. yang ada aku sial pagi ini..!!”
Novi : “Kamu jadi kan nanti siang ketemu sama pemateri buat seminar bulanan?”
Dira : “Hmm iya, tapi aku gak tau orangnya yang mana, namanya kemarin juga siapa sih aku lupa…”