Lambat laun akhirnya aku sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan juga orang-orang baru. Aku juga dapat cerita baru pastinya. Hal-hal tentang Lusi pun sudah jarang ku temui, aku sudah sibuk dengan urusanku di masa sekarang. Kegiatan hari-hari hanya ke kampus, perpusatakaan, setumpuk tugas, jalan-jalan dan kadang makan di akhir pekan dengan Arka. Sekarang aku jarang bertemu dengan Arka, dia juga sibuk dengan penelitiannya. Aku malah lebih sering bertemu dengan Frans, ternyata dia bekerja di perpustakaan kampus ku. Suatu hari aku ke perpustakaan dan Frans tiba-tiba mendatangiku, padahal aku jarang berbicara dengan dia, hanya sekedar menyapa karena saling kenal, tapi selama aku di perpustakaan tanpa aku sadari beberapa kali Frans kedapatan sedang memandangi ku dan mengalihkan pandangannya saat ketahuan olehku. Aneh sih dan hari ini lebih aneh lagi karena dia menghampiri ku.
Frans : “Dira.. kamu sibuk?”
Dira : “Ooo iya tapi sebentar lagi selesai, kenapa Frans?”
Frans : “Oh aku hanya ingin mengajak kamu makan siang bersama, kamu mau?”
Dira : “Hah? Makan siang? Berdua?” aku heran.
Frans : “Eitss kamu jangan salah paham, tadi mamaku membuatkan aku dua kotak makan siang, mamaku pelupa.”
Dira : “Maksudnya..?”
Frans : “Nanti aku jelaskan, intinya sekarang aku minta tolong kamu untuk habiskan makanan ini, rezeki gak boleh di tolak kan?”
Dira : “Hmm yaudah, tunggu 5 menit lagi aku selesai..”
Frans : “Sip, aku tunggu di taman.."
Beberapa menit kemudian aku selesai dan sekarang menuju taman untuk menemui Frans, dia duduk dengan sabar menanti kedatanganku.
Frans : “Eh Dir, sini.. duduk..”
Dira : “Iya makasih..” Frans mengeluarkan dua buah kotak makan siang..
Frans : “Ini buat kamu..”
Dira : “Sebenarnya kamu gak perlu repot-repot memberi aku makan siang..”
Frans : “Bukan seperti itu, aku kan sudah bilang mamaku pelupa.. haha”
Dira : “Jadi kenapa aku?”
Frans : “Sebenarnya tadi pagi aku sudah membawa satu kotak makan siang, tapi mama mengirimkan satu kotak lagi untukku, ini selalu terjadi setiap hari..”
Dira : “Why?”
Frans : “Ingatan mamaku sekarang mulai menurun, jadi setiap hari aku memberikan satu kotak lagi untuk rekan kerjaku, tapi hari ini dia tidak masuk kerja”
Dira : “Oh makanya kamu kasih ini ke aku?” Frans mengangguk. “Ya udah aku makan ya, makasih..”
Frans : “Sama-sama..”
Dira : “Ku dengar bahasa Indonesia kamu fasih sekali, kamu lama ya tinggal di Indonesia?”
Frans : “Enggak lama, tapi mamaku orang Indonesia, jadi aku belajar dari mama, aku juga hanya beberapa kali ke Indonesia”
Dira : “Oh begitu..”
Frans : “Btw kamu yang tidak terlihat seperti orang Indonesia..”
Dira : “Pasti karena mata ku kan?”
Frans : “Iya..”
Dira : “Aku dulu buta.. ini mata orang lain” ucapku dengan senyum.
Frans : “Uhuk…uhuk..” Frans tersedak, dia jadi tidak enak mendengar perkataanku.
Dira : “Kamu kenapa? minum dulu nih”
Frans : “Maaf Dir..”
Dira : “Soal?”
Frans : “Menyinggung mata kamu..”
Dira : “Oh gak apa-apa, santai aja.. itu kan dulu..” Kami melanjutkan makan.
Frans : “Tapi… Arka pernah cerita tentang aku ke kamu?”
Dira : “Iya dulu, gak cerita sih, cuma beberapa kali kesebut aja nama kamu. Katanya Arka mata kita mirip”
Frans : “Karena itu kamu shock pas pertama kali ketemu aku?”
Dira : “Enggak juga, awalnya aku mikir siapa Frans? Soalnya aku kan gak tau siapa yang punya mata ini, kali aja ini mata Frans itu ternyata bukan.. hehe”
Frans : “Haha tapi benar kata Arka, warna mata kamu mirip dengan mataku”
Dira : “Jangan deh kamu jadi Arka juga mirip-miripin, beberapa orang disini ku lihat warna matanya juga mirip sama aku..”
Frans : “Iya sih..”
Drrttt…Drttt.. ponselku bergetar. Arka menelponku..
Dira : “Halo ka, kenapa?”
Arka : “Kamu dimana?”
Dira : “Di kampus nih sama Frans…”
Arka : “Frans? Ngapain kamu sama dia? Berduaan aja?”
Dira : “ Iya..”
Arka : “Ko bisa? Kalian dimana? aku kesitu” Arka terdengar buru-buru..
Dira : “Di taman dekat gedung teater..” Aku kemudian menutup telponnya.
Frans : “Siapa Dir?”
Dira : “Arka”
Frans : “Kenapa katanya?”
Dira : “Gak tau, katanya dia mau kesini" Arka celingak celinguk mencari aku, dia menemukan aku dan Frans. Wajahnya terlihat badmood.