Cerita Gadis Kecil

Dini Pujiarti
Chapter #13

Chapter #13 Selembar Kertas

Musim dingin mulai menyerang kota ini, aku berangkat ke kampus, memulai hari baru tanpa masalah. Sebelum ke kampus aku berhenti di sebuah toko roti, aku tidak pernah mendengar kabar tentang Bella beberapa minggu ini.. syukurlah, aku berharap tidak berurusan lagi dengan dia, aku takut terjadi perdebatan lagi nanti. Alamat.. baru saja dipikirkan sekarang orangnya malah muncul disini. Bella duduk tepat dibelakangku, dia tidak sadar ada aku karena kami duduk saling membelakangi. “Di.ra..” ucap pelayan yang mengantar pesanan ke mejaku, otomatis Bella mendengar juga. Tentu dia menoleh ke belakang… Aku bergegas pergi membawa makananku.

Bella : “Hey.. Dira… wait..” Bella memanggilku… Aku berhenti, kemudian balik badan.

Dira : “Whats?”

Bella : “Wait.. I wanna talk to you about last time..” Bella memintaku untuk tetap duduk disini karena ada hal yang ingin dia bicarakan. “Please forgive me Dira..” Dia meminta maaf padaku.

Dira : “Yah..its ok..”

Bella : “I know I was wrong.. you are a good someone” Bella terus meminta maaf, aku tidak tahu permintaan maaf ini tulus atau tidak, tapi dari ekspresi wajahnya, dia benar-benar tulus. Aku mengganti pembicaraan karena tertuju pada hal lain.

Dira : “Chocolate bread?”

Bella : “Yes.. you want it?”

Dira : “No..”

Dia juga suka roti coklat Lus.. dan sekarang dia baik padaku.. enggak mungkin, jelas namanya adalah Isabella. Jauh sekali dengan nama Lusi. Aku menanyakan pada Bella kenapa dia menyuruhku menjauhi Frans. Apakah dia suka pada Frans? dia malah tertawa.

Bella : “Frans is my cousin Dir.. hahaha”

Dia bilang Frans adalah sepupunya, lumayan jauh sih.. Bella juga meminta maaf mengenai hal ini, juga peristiwa kopi tumpah waktu itu. Terlalu lama bercerita dengan Bella aku sampai lupa kuliah. Aku permisi pergi duluan karena sebentar lagi terlambat. Dingin sekali hari ini, tapi hatiku hangat. Apa karena roti coklat? Sampai Bella berubah drastis. Jadi ingat puisi untuk Lusi.. “Hatimu hangat seperti api di musim dingin, senyummu manis lebih manis dari roti berlapis coklat buatan maria” dua baris yang nyata kudapatkan hari ini. Kuliah hari ini dibatalkan dan diganti dengan mengikuti kuliah umum, aku lagi-lagi dikejutkan oleh Arka, dia jadi pemateri kuliah. Anak ini benar-benar, bisa-bisanya dia menyusup lagi ke jurusanku. Rupanya dia melihatku dari atas mimbar, saat semua orang sedang sibuk memilih tempat duduk sempat-sempatnya Arka mengedipkan mata padaku, dia kemudian tersenyum.

Dira : “Hah? Barusan dia ngedipin mata? Dasar Arka error”

Presentasi Arka tentang bagaimana otak bekerja saat terjadi mimpi. Dia terlihat berbeda ketika sudah bicara tentang ilmu. Auranya keluar, kenapa ada orang seperti dia? Aku cukup beruntung karena tahu sisi lain Arka yang jahil tapi sederhana. Astaga aku memikirkan apa sih? Fokus kuliah Dir. Kuliah selesai setelah 2 jam mendengar tuan Arka dan teman-temannya berbicara di depan. Aku merapikan buku dan memasukan ke dalam tas, bersiap diri mau pulang, Arka berlari dari mimbar menuju kursiku, orang-orang beserta teman kuliahku tercengang. Bisanya-bisanya dia lari seperti anak kecil ke arahku, aku menutup wajahku malu, dia bukan temanku.

Dira : “Apa?”

Arka : “Gimana paham gak sama materinya?”

Dira : “Iya bapak.. saya paham sekali dengan penjelasan anda..” Arka bertolak pinggang dan memicingkan matanya.

Arka : “Bapak? Hah?” Dia mencubit pipiku..

Dira : “Arka.. lepasin sakit tau… diliat orang tuh..”

Arka : “Kamu sih panggil aku bapak…”

Dira : “Ya… semua orang manggil kamu Sir kan?” Arka mencubit pipiku lagi, karena kesal akupun menginjak kaki Arka “Rasain kamu..”

Arka : “Aaaa sakit.. kenapa nginjak kaki lagi sih?”

Dira : “Kamu duluan.. emang enak..!!”

Arka : “Kamu tuh..”

Dira : “Kamu..”

           Seseorang menghampiri aku dan Arka yang masih ribut “Ehm ehm…” dia berdehm.. kami pun melihat orang itu, ternyata Frans.

Arka : “Frans? kamu ikut kuliah juga?”

Frans : “Iya ka, aku dengar kamu pematerinya, jadi aku kemari..”

Dira : “Wah Frans teman yang baik, gak kayak.. “ Aku mengangkat alis sebelah dan melirik Arka..

Arka : “Apa?”

Frans : “Enggak Dir, mumpung lagi senggang.. kalian udah makan?”

           Kami bertiga pergi ke restaurant terdekat. Frans banyak bertanya pada Frans mengenai materi kuliah tadi, dia merasa tadi waktunya kurang jadi dia tidak sempat bertanya.

Arka : “Kita sambung nanti ya Frans, aku lapar.. hehe” ucap Arka..

Dira : “Kamu kapan balik ke Indonesia ka? Kerjaaan kamu udah beres kan?”

Arka : “Belum..”

Dira : “Apa lagi? Kamu sibuk banget jadi orang, pantesan gak ada wanita yang suka sama kamu, ya kan Frans?”

Frans : “Hah? Aku gak tau, aku gak ikut-ikutan ya hahaaha” Frans malah tertawa..

Arka : “Siapa bilang gak ada yang suka sama aku..” Balas Arka.. “Kamu tahu, hampir semua mahasiswa yang mengikuti kelasku pasti terpana melihat pesonaku.. Arka Pradana calon Profesor muda”

Dira : “Eeeeuuuuwwww…” aku bergidik geli.. “Terlalu pede kamu ka”

Arka : “Gak percaya dia Frans” Arka menyiku Frans..

Frans : “Ehhh aku mau minta maaf sama kamu Dir..” ucap Frans mendadak..

Lihat selengkapnya