Salju Terakhir

Liliyanti
Chapter #4

Keluarga Ariesone

Suara berdengung dari handy talkie di tangannya menyadarkannya dari rasa bingung, aneh, terkejut dan ingin tau terhadap gadis aneh yang berpipi chubby kemerahan karna malu tadi.

" Pak-pak Oscar, maaf apakah anda masih di situ? Bagaimana pak?"

" Oh yaa, aku sekarang langsung ke sana untuk mengecek, bagian service juga akan segera ke sana."

Oscar sebenarnya hendak menunggu di situ, menunggu gadis yang kelihatannya sudah kebelet sekali tadi keluar dari toilet. Entah kenapa dia merasa penasaran terhadapnya.

Tapi ada sedikit masalah dengan kolam renang indoor di lantai atas, jadi Oscar memutuskan mengecek langsung ke sana. Dia memandang puas melihat betapa ramai dan antusiasnya para pengunjung. Oscar memutar holder name-tagnya yang terbalik tadi.

" Oscar Ariesone " tergantung dengan benar sekarang. Dia memandang sekali lagi ke arah toilet sebelum berjalan ke arah lift. Oscar tidak menyadari pandangan terpesona gadis-gadis yang berpapasan dengannya. Tubuh tinggi tegap dengan wajah tampannya menarik mata pengunjung wanita.

Crystal menghabiskan nasi hainan-nya yang enak, ayamnya juga rasanya empuk dan wangi. Mereka makan sambil mencatat poin-poin yang terasa penting untuk di bahas saat meeting Senin nanti.

" Lantai selanjutnya bioskop dan karaoke, kurasa kita skip aza. langsung menuju kolam renang indoor mereka, gimana?" Tanya Olive.

" Setuju, Julie besok rencananya mau ajak Nancy renang di sini." Kata Randi.

" Sabtu papa Randi cek kondisi kolam dulu ya, good daddy lu Ran." Ujar Crystal sambil mengangkat 2 jempolnya.

" Sayang anak-sayang anak." Timpal Olive sambil tersenyum.

" Anaknya sih belum ngerti, ibunya yang kepingin sebenarnya." Randi tertawa kecil.

" Pilih mana Ran? Julie ajakain renang ato ajak ke lantai 1 tadi?Ayooooo." Ledek Olive.

" Hushhhhhhh, kebun binatang pun kuantar biarpun jauh." Randi berkata dengan wajah serius.

Crystal dan Olive tertawa mendengar kata Randi. Crystal yang membayar makan siang mereka, dan Olive membelikan mereka bubble tea yang lagi hits, mereka antri 1/2 jam untuk itu.

" Bubblenya kenyal ya, lycee-nya juga wangi, seger." Puji Crystal yang memesan lycee bubble tea.

" Makanya antrinya sepanjang jalan kenangan. Lantai ini sepertinya hanya kantor manajemen ya?" Tanya Olive.

" Sepertinya buat exhibition dan kantor manajemen." Jawab Randi.

Mereka langsung naik ke lantai paling atas di mana kolam renang indoor berada. Randi antri membeli tiket, ada 2 loket yang buka. Harga tiket masuk dewasa akhir pekan 50 ribu, anak-anak 35 ribu. Gadis penjaga loket kemudian menyerahkan kunci loker kepada Randi.

" Loker ini muat untuk barang 3-4 orang, lewati pintu kaca itu, terletak di sebelah kiri. Kalau anda sudah selesai, kembalikan kunci kepada petugas yang berjaga di sana. Selamat berenang dan terima kasih." Gadis itu menjelaskan dengan ramah.

Randi mendorong pintu kaca yang membatasi area kering menuju area basah. Ruangan loker terletak di sebelah kiri, untuk menaruh barang berharga. Di sebelah kanan adalah ruang ganti yang di gabung dengan bilik mandi. Di bedakan untuk laki-laki dan wanita.

Selesai melihat-lihat Randi langsung mengembalikan kunci kepada petugas di ruang loker. Mereka toh tidak berencana berenang. Beberapa petugas kebersihan tampak sibuk mengepel lantai yang basah, mereka melewati satu pintu kaca lagi yang membuka ke arah kolam renang. Kolam renang di penuhi remaja, anak-anak hingga dewasa. Suara teriakan anak-anak hingga ceburan air membuat suasana terasa mengasikkan.

Di kolam renang anak-anak terdapat dinosaurus, putri duyung, ikan hingga gurita yang menyemburkan air. Ada seluncuran kecil juga yang aman buat anak-anak.

" Wahh, Nancy pasti betah main di sini Ran." Kata Olive setengah berteriak di tengah keriuhan itu.

" Mantap benerrrr." Ujar Randi sambil berdecak.

Di kolam renang dewasa juga terdapat seluncuran tabung yang berkelok-kelok. Di tepi kolam tersedia kursi-kursi kayu sandaran landai tempat pengunjung bersantai.

Lihat selengkapnya