Salju Terakhir

Liliyanti
Chapter #8

Tragedi dan luka

Crystal mengecek kembali proposal yang sudah di seleksinya dengan teliti, memilih dengan cermat setiap tawaran yang masuk. Begitu direksi menyetujui proyek "Korean-corner", mereka langsung bergerak cepat mempromosikan lewat berbagai media.

Proposal yang masuk bahkan melebihi ekspektasi mereka, bagian desain bekerja dengan cepat dan bagian building mulai menyiapkan space di lantai 3 bagian belakang. Mereka akan mengubahnya menjadi Korean corner. Di harapkan dalam sebulan gerai-gerai sudah bisa di tempati.

" Juri untuk lomba nanti ada 6 orang, 4 dari profesional dan 2 dari kita. Nanti kamu hubungi calon juri ini." Kata Jimmy sambil menyerahkan daftar nama kepada Elisa.

" Kata Evan, pamflet dan bendera promosi akan selesai besok lusa Jim. Persiapan untuk stage juga uda hampir rampung." Lapor John.

Jimmy mengangguk senang, semua divisi bekerja keras sekarang. Manajer Firda juga moodnya sedang bagus, dia membelikan staffnya berbagai macam gorengan dan kue buat cemilan pagi. Proposal yang di susun oleh tim-nya langsung di approve saat meeting kemarin.

" Oke, sudah saatnya break makan siang. Ayo isi tenaga dulu." Jimmy menepuk tangannya.

" Aku makan di luar ya hari ini teman-teman, kebetulan ada janji dengan teman." Crystal berkata sambil membereskan mejanya yang berantakan.

Crystal tidak mengatakan dia makan dengan siapa, kalau teman-temannya tau dia makan dengan karyawan Aries-Starmall mereka pasti akan menggodanya, dan dia akan malu sekali. Sekarang aza sambil berjalan ke parkiran, Crystal merasa gugup sekali.

Oscar memarkir mobil operasional perusahaan di parkiran yang tidak begitu luas itu. Dia tidak mungkin membawa mobil pribadinya sedan Mercedes-Benz S-class, karna Crystal mengira dia adalah karyawan Aries-Starmall, lagipula pasti akan menyolok sekali jika ada Mercedes-Benz terparkir di parkiran "Kantin Bu Eli" ini.

Oscar turun dan berjalan masuk, ruangannya lumayan luas tapi terbuka dan tidak ber-ac. Kursi-kursi terisi lumayan penuh, suara-suara orang mengobrol riuh. Oscar mengambil tempat duduk agak pojokan dekat wastafel, dan melihat daftar menu yang sudah tersedia di meja.

Oscar memutuskan menunggu Crystal dulu baru sekalian order makanan, Crystal sudah mengabarinya tadi kalau dia sudah hampir sampai. Oscar tersenyum sendiri membayangkan apa kata Ibunya kalau tau dia saat ini makan siang di mana.

Tepat saat itu ponselnya berbunyi dan dengan heran Oscar melihat "mama" tertera di layar seolah-olah ibunya bisa membaca pikirannya. Oscar mengangkat telpon ibunya.

" Os, uda makan siang belum? Atau mau mama jemput makan sama-sama?"

" Ini aku lagi makan siang sama teman ma. Besok aza kutemanin ya." Jawab Oscar.

" Makan di mana? Oya ngomong-ngomong soal teman, apakah kamu ingat dengan temanmu Gyana Baswara?" Tanya Jeany.

" Di restoran dekat mall ma, siapa? Gyana Baswara? Hmm aku ga begitu ingat, apa ada hubungannya dengan keluarga Baswara?" Oscar melihat Crystal berjalan masuk dan cepat-cepat melambai padanya.

" Bisa-bisanya kamu ga ingat sama gadis secantik Gyana? Iya dia itu putri Hendrik dan Melissa Baswara dari Baswara Group. Kemarin mama bertemu--Os?Os? Kamu masih mendengar mama?" Jeany memanggil-manggil Oscar yang suaranya menghilang.

" Aku ga ingat ma, sudah dulu ya ma. Aku mau makan dulu. Bye."

Oscar sengaja menutup ponselnya dengan tangan ketika Crystal berjalan menghampirinya, dia tidak mau ibunya mendengar dan bertanya macam-macam. Belum waktunya.

Rambut curly Crystal terikat ke belakang, tapi poninya terjatuh ke depan dan dia sibuk mengatur poninya yang jatuh menutupi dahinya. Oscar mengamatinya dan menurutnya Crystal justru terlihat manis begitu.

" Sorry aku telat ya Os, kantor agak sibuk hari ini. Mau makan apa?" Tanya Crystal sambil membetulkan kemeja abu-abunya.

" Aku juga baru sampai, santai aza. Hmm enaknya apa ya? Jujur ini pertama kali aku ke sini." Tanya Oscar.

" Kalo uda makan sekali, pasti nanti kamu bakal ketagihan deh. Liat, rame banget kan pas makan siang. Hmm aku mau pesan nasi rawon. Kamu suka soto daging? Enak sotonya, mau coba?" Crystal tampak bersemangat mempromosikan makanan di sini.

" Okey, aku ikuti saranmu aza. Klo minumnya es kelapa aza ya, dari tadi aku liat orang sebelah minum rasanya koq seger banget." Bisik Oscar.

" Aku juga mau es kelapa deh, panas-panas memang enaknya kelapa ya, Dian." Panggil Crystal kepada seorang gadis yang berdiri dekat meja mereka.

Gadis bernama Dian itu langsung menghampiri mereka sambil tersenyum ramah, sepertinya sudah mengenal Crystal dengan baik. Dia lalu mencatat pesanan mereka.

" Kamu sering makan di sini ya? Sendirian?" Tanya Oscar dengan nada ringan.

" Lumayan sih, sama rekan-rekan kerjaku, soalnya dekat dengan kantorku bekerja." Jawab Crystal serius, dia memutuskan akan memberitahukan Oscar tempatnya bekerja.

" Os, aku mau terus terang aza ya, aku bekerja di Baswara Mall sebagai staff marketing." Ujar Crystal langsung.

Lihat selengkapnya