Syukurlah, nenekku hari ini sudah bisa makan malam bersama, walaupun masih tampak pucat. 18.15
Jadi kamu bisa tenang ya. Aku lagi dinner di rumah orangtuaku. 18.17
Sering-seringlah kunjungi keluargamu, apalagi kakekmu uda 80 tahun. 18.22
2 Minggu lagi kami akan merayakan ultahnya yang ke-80 tahun, sayangnya hanya acara keluarga, padahal aku ingin mengundangmu. 18.23
kenalkan aku sebagai adik angkatmu^^ 18.27
Sudah cukup aku punya kakak perempuan, aku tidak perlu lagi adik perempuan, mungkin aku bisa memperkenalkanmu sebagai -------- 18.29
TTM-teman tapi musuh (perusahaan)^^ 18.35
Oscar tersenyum membaca balasan Crystal, dia sedang makan malam di rumah orangtuanya. Sebenarnya dia ingin segera memberitahukan identitasnya yang sebenarnya kepada Crystal, tapi dia khawatir gadis itu akan menjauh darinya.
Mereka baru mulai dekat, Oscar tidak mau mengacaukan semuanya. Pelan-pelan dia akan mencari kesempatan yang tepat untuk berterus-terang kepada Crystal.
" Jadi bagaimana Os? Besok acaranya." Ibunya bertanya kepadanya.
" Apa? Acara apa besok ma? Maaf aku tidak mendengarkan tadi." Oscar balik bertanya.
" Kamu sibuk dengan ponselmu dari tadi, sampai tidak menyimak pembicaraan. Apakah urusan kerjaan tidak bisa di tinggal?" Omel Jeany.
" Sorry ma, uda beres sekarang. Maaf besok ada acara apa?" Oscar meletakkan ponselnya.
" Besok mama mau ajak kamu ketemu calon istrimu Os." Timpal Sharon membuat Oscar hampir menjatuhkan sendoknya.
" Hushh, apa-apaan kamu Shar! Besok bisa temenin mama ke acara pesta nikah putranya teman mama?ituuu putra tante Emily." Kata Jeany cepat-cepat.
Sharon nyengir lebar, entah kenapa dia tidak begitu suka dengan Gyana Baswara. Menurutnya gadis itu tidak cocok dengan Oscar. Penampilannya memang sempurna dengan latar belakang bagus, tapi tetap aza Sharon merasa Oscar tidak akan menyukai Gyana Baswara.
" Maaf ma, besok aku ga bisa, aku sudah terlanjur janji dengan paman Daniel." Sahut Oscar.
" Oya Os, kemarin kata Daniel dia sudah mengurusi izin pameran furniture-mu untuk akhir tahun ini di world furniture trade-fair. Mungkin dia mau membahasnya denganmu." Kata Charles.
" Benar pa, aku mau mendengar masukan dari paman Daniel juga." Ujar Oscar.
" Lagipula Jean, nanti saat acara ayah, keluarga Baswara juga diundang. Saat itu juga belum terlambat memperkenalkan Oscar dengan putri keluarga Baswara." Charles berkata kepada Jeany.
" Tapi serius ma, aku ga ingat dengan Gyana Baswara. Katanya dia temannya temanku, nah aku punya banyak teman selama kuliah ma." Ujar Oscar yang memang tidak tertarik terhadap pertemuan yang di atur ibunya ini.
Jeany merasa kecewa pertemuan yang di rencanakannya batal, tapi dia juga tidak mungkin menyuruh Oscar membatalkan janji dengan Daniel, apalagi ini membahas pameran furniture Oscar di Amerika nanti.
Tapi benar juga kata Charles, nanti di acara ultah Anton, keluarga Baswara pasti datang, dan itu saat yang lebih tepat lagi untuk mempertemukan Oscar dengan Gyana. Memikirkan itu Jeany merasa senang lagi.
Sharon lalu mulai menjabarkan semua persiapan acara ultah Anton yang sudah dalam tahap final. Mereka akan mulai membagikan undangan, untuk yang di luar negri akan di kirim via email.
.
.
Hendrik Baswara masuk ke kamar tidur, ketika Melissa sedang membersihkan makeup-nya. Walaupun heran suaminya tidak keluar, Melissa diam aza. Bisa di bilang tiap malam Hendrik selalu ada acara kumpul grup otomotifnya.
" Felix kemarin ke kantor, dia minta uang untuk membayar penggelapan uang perusahaan oleh Victor." Ujar Hendrik.
" Beraninya dia! Benar-benar ayah dan anak yang menyusahkan. Bagaimana dia mengira kau akan memberikannya uang itu, berapa yang diminta?" Kata Melissa geram.
" 300juta, plus Victor akan di pekerjakan di mall, aku akan menyuruh Grace menempatkannya di customer service." Ucap Hendrik masam.
Melissa membalikkan tubuhnya dengan terkejut, dia melihat wajah Hendrik dan paham pasti ada sesuatu yang terjadi, suaminya tidak segampang itu di gertak.