Salju Terakhir

Liliyanti
Chapter #11

Persiapan

Hendrik baru menyelesaikan makan malamnya dan hendak berdiri ketika Yolanda menyuruhnya duduk kembali, karna ada yang mau dibahasnya dengan Hendrik dan Melissa. Crystal makan malam di luar bersama rekan tim-nya, begitu pula Gyana yang seperti biasa ada janji dengan teman-temannya.

Hendrik duduk kembali dengan ragu-ragu, Melissa melirik suaminya. Sepanjang makan malam Yolanda memang kelihatan tegang, walaupun dia sudah makan seperti biasa.

" Jonni menelponku dan dia mengatakan bahwa dia sudah menceritakan tentang kejadian waktu itu kepada Felix." Yolanda berkata kepada Hendrik.

Hendrik terkejut, dia tidak menyangka bahwa Jonni Baswara akan mengaku kepada Yolanda bahwa dia telah melanggar janji menyimpan rahasia itu sampai selamanya. Melissa melirik suaminya dengan gugup.

" Apa dikatakannya mengapa dia melanggar janji?" Tanya Hendrik kaku.

" Felix bertemu dengan petugas rumah sakit yang waktu itu membuatkan surat keterangan kelahiran palsu, dia membuka usaha toko kelontong sekarang. Entah bagaimana ceritanya, dia memberitahukan Felix bahwa dia mendapatkan modal usaha dari uang pemberianmu." Kata Yolanda dengan nada tidak senang.

" Si Dedi, jadi setelah dia menerima uangku, dia berhenti dari rumah sakit dan membuka usaha. Aku tidak pernah berhubungan dengannya lagi sejak saat itu, bagaimana Felix bisa mengenalnya?" Hendrik tidak habis pikir.

" Victor! Anak itu lahir di rumah sakit itu, istri Felix waktu itu sempat di rawat agak lama setelah melahirkan Victor, pasti Felix yang bolak balik rumah sakit mengenal Dedi saat itu." Melissa teringat.

" Ya pasti begitu. Felix tidak bodoh, tidak mungkin kamu memberikan uang kepada orang asing begitu aza, apalagi dengan jumlah yang lumayan besar. Dia pasti langsung mengorek Dedi, mencari tau." Yolanda mengernyit.

" Sial sekali, mereka ketemu setelah sedemikian lama. Jadi Felix langsung mencecar paman Jonni berdasarkan informasi dari Dedi." Hendrik memukul meja pelan.

Hendrik tidak habis pikir rahasianya yang tersimpan rapi sedemikian lama terbongkar hanya karna suatu pertemuan tidak sengaja. Yolanda menatapnya, menunggu Hendrik menceritakan tentang Felix yang pergi mencarinya.

Setelah mendapat telpon dari Jonni Baswara, Yolanda sudah bisa menebak tujuan Felix mencari Hendrik ke kantor, dia pasti menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan uang dari Hendrik.

Hendrik mengetuk-ngetukkan buku jarinya ke meja, Melissa tau suaminya sedang menimbang-nimbang sambil menahan amarah. Akhirnya Hendrik menghembuskan nafasnya kuat-kuat dan menceritakan kepada Yolanda soal ancaman dan pemerasan yang dilakukan oleh Felix.

" Benar-benar sampah si Felix, anaknya kuharap tidak berulah selama bekerja, kalau bertindak diluar batas tetap akan dipecat!!" Tukas Hendrik.

" Dia akan terus merongrongmu, dia merasa sudah memegang kelemahanmu. Apa rencanamu soal ini Hendrik?" Tanya Yolanda.

" Kalau dengan 300juta dan diperkerjakannya Victor, Felix tidak berulah lagi, maka aku tidak akan bertindak apa-apa. Yang pasti aku tidak akan membiarkan diriku di jadikan sapi perah!" Nada suara Hendrik terdengar berbahaya.

" Atau.............kita bisa menceritakan aza kepada Crystal tentang identitasnya yang sebenarnya." Pungkas Yolanda.

Hendrik dan Melissa tampak sangat terkejut, mereka seolah tidak mempercayai pendengarannya. Melissa berkata terbata-bata.

" Ibu, ba-bagaimana mungkin kita bisa menceritakan kepada Crystal? Bahwa kita telah merebut paksa dia? Mengusir ibunya hingga tidak bisa lagi kembali ke negara ini? Dia tidak akan memaafkan kita, bahkan-bahkan dia bisa menuntut kita!!!"

" Dan semua usahaku selama ini akan sia-sia belaka. Usahaku membesarkan perusahaan kita, nama baik dan terhormat Baswara semua adalah hasil jerih payahku!! Apa ibu mau semua hancur lebur??" Hendrik berkata dengan dingin.

" Crystal bukan orang seperti itu, bagaimanapun kalian sudah membesarkannya, dia tidak akan menuntut dan aku yakin dia tidak akan melakukan apapun yang bisa menghancurkan keluarga Baswara." Kata Yolanda yakin.

" Aku tidak yakin dan aku pastinya tidak mau mengambil resiko. Aku tidak tau apa yang membuat ibu berpikir tentang hal ini. Soal Felix, tidak usah khawatir, aku tau bagaimana menanganinya. Aku anggap pembicaraan ini selesai sampai di sini." Hendri berkata tegas dan berdiri.

Melissa berdiri dan bergegas mengikuti suaminya. Yolanda duduk terpekur di kursinya, dia sudah bisa menebak Hendri tidak mungkin setuju. Terlalu besar taruhannya, dan Hendrik yang sudah nyaman dengan posisinya sekarang tidak mungkin mau bertaruh untuk itu.

Dia memutuskan akan bergerak dengan pelan, pertama-tama Crystal harus sering tampil sebagai putri Baswara. Selama ini dia seolah-olah terpinggirkan, orang-orang tau Hendrik dan Melissa Baswara mengadopsi seorang putri, tapi mereka tidak mengenal sang putri adopsi.

Pembawaan Crystal yang memang low profile membuatnya tidak suka tampil ke depan, dia cenderung menepi dan tidak suka menyolok. Tapi kali ini Yolanda harus membuatnya semakin banyak di kenal orang, dia harus mempersiapkan Crystal untuk memegang kedudukan tertinggi Baswara suatu saat nanti, yang memang sesungguhnya adalah hak dari Crystal.

Keluarga Ariesone sudah mengirimkan undangan pesta ultah Anton Ariesone. Selain mengundang Hendrik sebagai presiden Baswara Group, mereka juga menghormati Yolanda sebagai tetua dengan mengirimkan sebuah undangan atas nama Yolanda sendiri.

Lihat selengkapnya