Joseph mematikan ponselnya dengan bingung, Hendrik memerintahkannya mencegah Crystal pulang ke rumah sampai pemberitahuan selanjutnya darinya.
Crystal saat ini sedang merayakan ultah manajernya di restoran all you can eat di Baswara Mall. Joseph memutar otak apa yang akan dijadikan alasan untuk menahan Crystal pulang ke rumah.
Joseph menyetir mobilnya menuju Baswara Mall. Malam minggu mall di penuhi pengunjung, Joseph mendengar info bahwa Korean Corner akan resmi di buka Senin ini, pasti akan terjadi lonjakan pengunjung mengingat trend Korea yang sedang mewabah saat ini.
Joseph naik ke lantai 4, tempat restoran itu berada. Dari luar dilihatnya restorannya full, bahkan ada pengunjung yang sedang menunggu di luar. Joseph pura-pura melihat menu yang di pajang di luar sambil melirik ke dalam, dan itu mereka duduk di meja panjang pojokan.
Kelihatannya mereka sudah hampir selesai, Joseph lalu berjalan ke arah bangku dekat eskalator, duduk sambil mengawasi pintu restoran. Tidak sampai 1/2 jam kemudian dilihatnya Crystal keluar bersama rekan-rekannya. Joseph cepat-cepat berdiri dan berjalan dengan santai ke arah Crystal.
" Eh om Jo, selamat malam." Tepat seperti dugaannya Crystal melihat dan memanggilnya.
Crystal dan Gyana selalu memanggilnya om Jo, dia tau itu pasti Yolanda yang menyuruh demikian. Yolanda berteman akrab dengan ayahnya yang sudah meninggal dunia, dia lalu meminta Joseph masuk perusahaan Hendrik dan berkat kerja kerasnya dia dipercaya menjadi tangan kanan Hendrik sekaligus melaporkan semua kejadian di kantor kepada Yolanda.
" Crys, wah kebetulan sekali, saya di minta ayahmu memantau suasana malam minggu. Kamu sudah mau pulang?" Kata Joseph.
" Ooo om Jo mau kutemanin berkeliling? Sekalian kutunjukkan gerai Korean corner kita, bagus sekali." Kata Crystal langsung.
" Kalau tidak merepotkanmu Crys." Jawab Joseph sambil tersenyum.
" Olive, kalian duluan aza ya, aku mau temenin om Jo keliling." Crystal melambai kepada teman-temannya yang sedang menunggunya.
Dengan semangat Crystal menunjukkan panggung lomba yang hari ini sedang off, karna sudah menyelesaikan babak 16 besar. Senin baru di mulai babak 8 besar. Joseph memuji desain gerai-gerai Korean corner yang di belum di buka. Bahkan pengunjung sudah banyak berkerumun melihat-lihat dari luar.
Crys, acaramu belum selesai? 20.45
Sudah Os, tapi aku menemani om Jo, dia diminta ayahku memantau situasi mall di malam Minggu 21.00
Oh begitu, tadinya mau bikin surprise kamu tapi kurasa ga keburu lagi 21.05
surprise apa? 21.10
Ayahmu mengadakan garden bbq di rumahmu bukan? Orangtuaku diundang, dan aku diajak datang juga 21.13
Maksudmu kamu sekarang ada di rumahku?? 21.17
Yup, tapi ini uda mau pulang 21.20
Kami juga baru selesai berkeliling, iya sepertinya aku nyampe rumah kamu uda pulang 21.27
Hati-hati pulangnya Crys, ntar aku chat lagi, mau nyetir dulu 21.30
" Terimakasih Crys sudah membawaku berkeliling, hasil kerja kalian bagus, Korean corner aku yakin pasti sukses." Puji Joseph.
" Terima kasih juga om, mobilku parkir di lantai ini, aku duluan ya." Ujar Crystal.
Joseph memandang Crystal yang berjalan ke arah pintu menuju parkiran, lalu mengirim pesan kepada Yolanda, menurutnya Yolanda pasti ingin tau informasi ini.
.
.
Yolanda berdecak membaca pesan singkat dari Joseph, sekarang dia tau mengapa Crystal belum pulang dari tadi. Ternyata Hendrik dengan cepat sudah melakukan pencegahan jangan sampai Daniel bertemu dengan Crystal.
Daniel tadi berterus terang kepadanya bahwa Merry menginginkan foto Crystal. Sebagai seorang ibu, Yolanda tentu sangat mengerti perasaan Merry. Daniel terus menunggu Crystal, tapi sampai acara selesai Crystal belum juga pulang.
Akhirnya Daniel menyerah dan pulang bareng keluarga Ariesone. Daniel akan kembali ke Amerika 10 hari lagi, dan dia setengah memohon agar Yolanda membuka hatinya, setidaknya mengirimkan foto Crystal kepadanya.
" Apa yang diinginkan Daniel, ibu? Kenapa dia tiba-tiba muncul begitu aza?" Tanya Hendrik begitu tamu-tamu sudah pulang.
" Kamu tau dia sahabat dekat Henry, setelah sekian lama dia baru pulang ke sini, karna itu dia datang menjengukku." Jawab Yolanda berbohong.
" Menurutku dia punya rencana lain, jangan terlalu mempercayainya bu. Kapan dia kembali ke Amerika?" Tukas Hendrik.
" Sepuluh hari lagi. Apakah itu suara Crystal?" Yolanda mendengar pintu depan terbuka.
" Sepertinya iya, sudah jangan di bahas lagi, membuat moodku jadi jelek aza. Aku mau ke kamarku." Hendrik berbalik dan naik ke lantai atas dengan langkah keras.
Yolanda menunggu Crystal masuk dulu dan menanyakan acara makan malamnya. Crystal menceritakan tentang keseruan acara ulangtahun bersama rekan-rekannya dengan wajah berseri-seri dan pertemuannya dengan Joseph.
Tanpa curiga apa-apa dia bercerita menemani Joseph berkeliling mall atas perintah ayahnya. Memandang wajah polos Crystal, Yolanda tidak bisa mencegah rasa bersalah merasuki hatinya.