Salju Terakhir

Liliyanti
Chapter #18

Keterbukaan

Ketika turun dari mobilnya, Oscar baru sempat mengecek ponselnya. Dia tercengang ketika membaca pesan Crystal yang mengabari bertemu dengan keluarga Ariesone di restoran.

Di bukanya juga pesan dari ibunya yang mengabari nama restoran yang mereka kunjungi agar Oscar bisa menyusul begitu urusannya dengan Daniel sudah selesai.

Ya restoran japanese food yang sama dengan yang di datangi oleh keluarga Baswara. Oscar menimbang-nimbang, kalau dia muncul sekarang dan pergi dengan Crystal, semua orang akan sangat terkejut, apakah dia sudah siap? Bagaimana dengan Crystal yang belum tau apa-apa?

Oscar memantapkan langkahnya, ini adalah hidupnya dan hidup Crystal, mereka yang akan memberi warna pada lukisan hidup mereka, bukan oranglain. Dia juga melihat dibalik kerapuhan Crystal, tersimpan kekuatan dan keteguhan hati.

Aku uda nyampe Crys. Ontime 19.30

Trus tar keluarga kita pikirnya macem macem ga 19.32

Bahasamu lucu Crys, macem-macem. Aku suka mereka mikir yang macem-macem. 19.33

Apa? 19.34

Oscar menghampiri meja keluarganya dulu. Yang pertama melihatnya adalah Sharon,

" Itu Oscar muncul." Seru Sharon.

" Sesenang itu melihatku Shar? Selamat malam semuanya." Sapa Oscar sambil tersenyum.

Bukan hanya keluarganya yang terkejut, tapi juga keluarga Baswara di meja sebelah. Ibunya langsung dengan cepat menyuruh Oscar duduk.

" Duduk Os, makan pasti lapar dan cape sekali." Katanya sambil menepuk kursi di sebelahnya.

" Katamu mau pergi dinner dengan temanmu Os, ga jadi?" Tanya Charles.

" Jadi pa, ini aku datang menjemputnya." Jawab Oscar.

" Hah? Di mana temanmu?" Tanya Jeany heran.

" Di sebelah." Oscar berjalan ke meja sebelah.

Diiringi tatapan bingung keluarganya, hanya Anton Ariesone yang tersenyum, dia berjalan ke meja keluarga Baswara di sebelah.

" Selamat malam Ibu Yolanda, om, tante maaf mengganggu makan malamnya." Sapa Oscar setengah membungkuk sopan.

" Oh tidak apa-apa Os,mau gabung bersama?" Jawab Melissa berseri-seri sambil menyikut Gyana yang cepat-cepat berdiri.

" Hai Os, kebetulan bisa ketemu di sini, ayo dinner bareng." Kata Gyana sambil tersenyum manis.

" Terimakasih Gyana, tapi maaf aku hanya sebentar aza. Aku sudah janji dinner dengan temanku, dan datang menjemputnya." Jawab Oscar sambil melirik Crystal yang wajahnya agak memerah.

" Oh, di mana temanmu Os?" Tanya Gyana sambil menoleh ke kiri kanan.

" Hai Crys, aku ga telat ya,ontime pas masuk resto. Maaf saya menganggu acara makan malamnya, saya meminta izin menjemput Crystal Baswara." Oscar mengangguk ke arah Crystal sambil tersenyum.

" APA??????" Melissa, Gyana bahkan ibunya berseru barengan.

Crystal cepat-cepat berdiri dan dengan perasaan tidak enak dan gugup berkata kepada Oscar.

" Uda terlanjur semua di sini Os, dinner bareng di sini aza."

" Kita uda janjian dulu Crys, aku yakin keluargaku ga masalah makan tanpa aku." Ujar Oscar melirik ibunya yang tercengang.

" Apa-apaan ini??? Teman yang katamu akan menjemputmu itu Oscar, Crys?" Suara Melissa terdengar kaku.

" Iya ma, kami sudah janjian makan kemarin, aku tidak tau papa akan mengajak makan malam hari ini." Jawab Crystal dengan suara lirih.

" Kamu kenal dengan Oscar Ariesone, Crys? Kamu tidak pernah bilang!" Kata Hendrik dengan suara dalam, dia kasian melihat putrinya yang masih berdiri dengan agak bingung.

" Kami berteman pa, aku ga bilang karna papa ga bertanya kan." Kata Crystal heran, dia masih belum mengerti.

" Ta-tapi bagaimana bisa??" Melissa tidak habis pikir.

" Duduk makan di sini Oscar!" Jeany memerintah putranya.

Anton Ariesone berdehem, untungnya meja di belakang mereka sudah kosong, kalau tidak mereka akan menjadi tontonan dan Anton tidak suka itu.

" Os, jangan berdiri di situ aza. Pergilah dengan temanmu." Nada suara Anton membuat Jeany tidak bisa membantah.

" Baik grandpa. Ayo Crys, aku minta izinnya ibu Yolanda." Ujar Oscar.

" Kamu tidak boleh kemana-mana Crystal!! Duduk!!" Melissa berkata keras sambil berdiri.

Lihat selengkapnya