Crystal baru selesai mandi ketika pintu kamarnya di ketuk. Dia membuka pintu dan melihat Gyana berdiri di luar, yang langsung mengulurkan kunci mobilnya kepada Crystal.
" Bawa ke bengkel, aku sibuk." Katanya singkat.
" Baiklah kak, hmm tunggu kak Gya." Panggil Crystal ketika Gyana berbalik.
" Dengar, aku meminta maaf atas semua yang terjadi. Dari aku kecil aku selalu mengagumimu, kamu bagaikan bintang bagiku yang hanya krikil di tanah. Aku tidak pernah menganggap aku lebih hebat darimu atau menang darimu, bagiku kamu adalah kakak-ku." Kata Crystal.
Gyana tidak menjawab apa-apa, dia hanya mengangguk dan berjalan kembali ke kamarnya. Crystal memutuskan akan membawa mobil Gyana yang lecet karna menyerempet trotoar ke bengkel sekarang aza, hari Sabtu bengkel tutup lebih awal.
Yolanda sedang mengatur Vinna dan Winda untuk memindahkan posisi guci antiknya ketika melihat Crystal.
" Mau keluar Crys?" Tanyanya.
" Iya oma, mau ke bengkel." Jawab Crystal.
" Antarin oma ke suatu tempat dulu ya Crys." Kata Yolanda.
" Ayo oma, uda lama aku ga keluar berdua oma." Crystal menjawab dengan senang.
Uda bangun Crys? 09.10
uda dong, aku mau keluar sama oma, ini lagi nungguin oma siap-siap 09.15
Hati-hati ya, jangan lupa makan siang nanti 09.18
pastilahh, masa aku minta oma diet sihh 09.20
Kamu juga ga boleh 09.22
biar cantik seperti model 09.25
Kamu ga berbakat, jangan dicoba nanti kecewa 09.28
wuihhh kaget ntar kamu Os, eh oma uda siap. Aku jalan dulu ya, bye 09.31
Sayangnya mana?? 09.32
sorry ga terbiasa, bye sayang 😂 09.35
Orang emoji ❤️, kamu malah 😂 09.37
Jangan protes, Orang ketemu di pantai ato cafe, kita ketemu depan toilet koq 😬 09.40
Jalan sana 🤦 09.42
Crystal menahan tawanya, biarlah hubungannya dengan Oscar berjalan apa adanya. Mereka tidak memaksakan harus seperti pasangan umumnya yang mesra dan romantis, mereka lebih banyak mengobrol tentang kegiatan dan pekerjaan, atau hal-hal remeh lainnya.
Yolanda singgah membeli bunga, dan Crystal langsung menebak mereka mau pergi ziarah.
" Kebetulan kamu lagi sempat, ya nemenin oma ziarah." Ujar Yolanda sambil tersenyum.
Daniel akan kembali ke Amerika hari Selasa, Yolanda sudah menjanjikan foto Crystal. Dia memutuskan akan memberikan foto Crystal sekaligus Henry kepada Daniel. Merry tidak pernah sempat mengunjungi makam Henry.
Crystal memarkir mobil Gyana di tempat Andi biasa parkir, dia mengamati lecet di pintu yang agak parah, Gyana sepertinya habis minum semalam. Untungnya dia baik-baik aza.
" Oma mulai mengkhawatirkan kebiasaan minum Gyana." Kata Yolanda yang juga melihatnya.
" Kak Gya sebaiknya memakai sopir, mobilnya pasti harus ditinggal oma, ntar aku telpon Andi jemput kita di bengkel." Ujar Crystal sambil memegang buket bunga sedap malam.
" Ayo kita masuk, makamnya di atas bukit jadi menghadap pemandangan di bawah yang indah." Ajak Yolanda.
" Makam siapakah itu oma?" Tanya Crystal.
" Nanti oma ceritakan kalo sudah sampai, hati-hati Crys. Bunga hari ini agak panjang, nutupin wajahmu." Pesan Yolanda.
Brrrrrrrrrrr.......Tiba-tiba terdengar suara motor, mereka menoleh dan seorang pria memakai jaket hitam dengan helm hitam menutupi seluruh wajahnya berlari dengan cepat ke arah mereka.
Semua berjalan sangat cepat, Yolanda terpaku dan Crystal dengan bunga yang menutupi separuh wajahnya juga tidak bisa bergerak karna shock. Pria itu mengarahkan pisau tepat ke bagian dada Crystal.
.
.
Victor menarik resleting jaket hitamnya menutupi lehernya, dengan helm hitam yang juga menutupi seluruh kepala dan wajahnya. Dia sudah siap mengambil jalan nekad, sakit hatinya sudah di ubun-ubun.