Blurb
"Awalnya saya ingin menulis sebuah cerita, namun bahasanya terlalu kaku dan tidak enak untuk dibaca kembali. Saya tidak suka. Saya merobek halaman itu, meremas kemudian membuangnya ke tempat sampah. Saya mencoba beberapa kali tapi hasilnya sama. Kemudian tiba-tiba saja terlintas pikiran 'bagaimana jika aku menulis surat untuk Tuhan saja?'"
Melisa lelah dengan hidupnya. Dia ingin mati tapi berapa kalipun Melisa mencoba untuk mati, secara ajaib gadis itu selalu selamat. Apakah benar ini campur tangan Tuhan yang Melisa coba lupakan?