Cerita Melisa Kepada Tuhan

Calypso
Chapter #1

Tuhan, nama Saya Melisa

Dear Tuhan, 

Nama saya Melisa.

Iya, saya tahu bahwa Tuhan akan langsung tahu tanpa saya harus mengatakannya. Tetapi, saya harap Tuhan tidak keberatan jika saya memperkenalkan diri saya kepada-Mu. Barangkali Tuhan melupakan saya yang hanya remahan dari sekian banyaknya ciptaan-Mu. Tidak, Tuhan. Saya mengatakannya bukan karena tidak puas dengan hidup yang sudah Kamu berikan. Saya hanya berbasa-basi, meski sepertinya masih terasa kurang ajar.

Ada alasan kenapa saya menulis surat kepada-Mu. Teman saya yang bernama Ela memberikan sebuah buku catatan kepada saya. Ela menyuruh saya untuk menulis apa yang saya pikirkan, yang tidak bisa saya utarakan kepada orang lain. Awalnya saya menolak, saya tidak pernah pandai menulis. Lebih tepatnya, saya tidak pernah pandai mengungkapkan apa yang saya inginkan. Dari saya bisa mengingat, saya tidak pernah diajarkan untuk mencurahkan apa yang saya pikirkan karena setiap saya mencurahkan apa yang saya pikirkan, orang tua saya akan menyanggahnya, tak jarang saya mendapat satu- dua pukulan hanya karena mengungkapkan apa yang saya pikirkan. Saya mengatakannya kepada Ela dan seperti biasa Ela bersikeras dengan idenya. Ela menyuruh saya mencoba saja dan dia berharap dengan saya menulis sesuatu, saya bisa terlihat lebih 'hidup'.

Saya tidak bisa menolak Ela. Apalagi ketika Ela bilang ingin melihat saya yang terlihat 'hidup'. Entah apa maksudnya, dan entah apa lagi yang akan Ela lakukan ke depannya untuk membuat saya seperti itu, yang jelas saya menyanggupinya, hanya untuk membuat Ela tidak berisik atau memikirkan hal lain yang mungkin lebih merepotkan daripada menulis sebuah catatan.

Lihat selengkapnya