Aku berbaring diatas kasur sambil menatap langit-langit kamar yang gak indah-indah banget. Sudah waktunya tidur malam, tapi mataku belum juga mengantuk. Aku masih penasaran, siapa isya itu? Kenapa bisa aku tertarik ke dimensi tragis itu? Aaku mengembuskan napas berat, mengedarkan pandanganku pada kamar tidur. Aku memutuskan untuk keluar.
"Mau kemana, lan?" Tanya Salwa yang tengah fokus dengan novelnya.
"Mau nyari angin." Begitu keluar, kakiku terus melangkah kearah ujung halaman depan kamar, mendekat kearah sosok yang berdiri membelakangi. Dari Penampilannya, sama seperti sosok isya. "Isya?" Begitu sosok itu berbalik, menampakan mukanya yang tanpa wajah. Dia mendekat ke arahku, membuatku berlari menghindari nya. Kubanting pintu kamar lalu kukunci. Terdengar suara ketukan.
"Siapa itu lan?" Tanya Salwa yang masih terbangun.