Kelas aktingnya dimulai kembali dan sekarang pelatih mengajarkan tentang improvisasi. Jadi, pelatih menyuruh para murid untuk maju satu per satu maju ke atas panggung. Mereka akan diberi peralatan sebagai benda yang akan di imajinasikan serta di beri cerita saat tampil. Satu per satu para murid maju, ada yang ditertawakan, dipuji, dan ditepuk tangani. Pada saat Ryan disuruh maju untuk tampil, dia diberi cerita Romeo dan Juliet dengan peralatan berupa pengki. Jadi, Ryan membuat adegan Sang Romeo yang sedang mengintip Juliet yang sedang berada di lantai dua rumah. Romeo melihat Juliet dari balik pohon. Pengki yang dibawanya ke atas panggung itu diibaratkan menjadi sebuah pohon. Karena Romeo ingin melihat Juliet lebih dekat. Maka, Romeo ingin memasuki rumah itu. Namun pagar rumah itu terkunci, maka Ryan pun menjadikan pengki sebagai kunci untuk membuka pagar rumah Juliet.
Ketika tindakan itu dilakukan, semua para murid tertawa dan ada juga yang bertepuk tangan. Mereka salut kepada Ryan yang memiliki ide unik itu. Karena keributan yang dibuat teman-temannya, Ryan menjadi tidak fokus dan mulai ikut tertawa. Jadi, adegan itu pun berakhir tanpa arah jelas. Sang pelatih pun memberitahu Ryan agar tetap fokus dan harus bisa menghiraukan semua gangguan di sekelilingnya. Minggu depannya lagi, pelatih akting memberikan pelajaran tentang dialog. Para murid diberikan secarik kertas yang berisikan dialog antara dua orang. Ryan mendapatkan pasangan dialognya, yakni Andika. Dia adalah seorang pemain FTV, pemain film, dan pernah muncul di beberapa iklan. Ryan pun senang karena mendapatkan pasangan yang sudah berpengalaman.
Mereka berlatih tetapi Ryan banyak melakukan kesalahan yang membuat Andika cukup marah. Ryan meminta maaf karena belum berpengalaman dan masih belum fokus untuk menghafal karena masih capek. Badannya masih cukup letih untuk mensinkronisasikan tubuh dan pikirannya untuk berakting. Ryan mencoba menghafal lagi, namun tetap saja dialognya belum juga lancar. Karena adzan ashar sudah berkumandang, kelas pun diistirahatkan. Saat akan pergi keluar menuju mesjid, Ryan mendegar obrolan Andika yang sedang membicarakan dirinya.
Andika berkata, “Aaallaahh…pasangan gue itu ancur, cuy. Ngafalin enam kalimat aja gak bisa”.