18 Jam Sebelum Kiamat
"Kha," teriak Raihan dari masa depan yang berjalan mendekat kearah Kha, dengan tongkat ditangannya dan dibantu Raihan dimasa sekarang.
Semua tampak terkejut dengan kehadirannya namun tidak ada satupun yang mengenali bahwa sebenarnya dia adalah sosok Raihan dari masa depan. Luka bakar disebagian wajah dan tubuhnya serta penampilannya yang lebih kurus dari Raihan masa kini membuatnya tidak dikenali.
"Kha..." isak tangis Raihan dimasa depan sembari meraih tubuh Kha dari tangan Aryo yang masih syok.
"Paman..." ucap Kha lemah.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu senekat ini Kha? Aku sudah berjanji padanya untuk menjagamu?"
Semuanya hanya bisa terdiam mengelilingi Kha yang berada di pangkuan Raihan dari masa depan dan Aryo yang berada disisinya menekan luka Kha.
"Dia muncul tiba-tiba dan berusaha melindungi Nur dari tembakan Bram," jelas Aryo.
Kha masih sempat tersenyum pada Raihan dari masa depan sembari menahan rasa sakitnya, "Aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri paman, apa yang akan terjadi seandainya kalian semua berhasil selamat dari kiamat ini, mungkinkah keadaan akan lebih baik didalam sana?"
"Kha..." ucap Raihan dari masa depan lirih.
"Aku tahu paman menyembunyikan cerita ini padaku, tapi aku berhasil membujuknya untuk menceritakan kejadian hari ini," Kha dan Raihan dari masa depan menoleh kearah Ana yang membuat Ana salah tingkah karena tidak paham dengan maksud tatapan mereka.
Tiba-tiba Kha batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Kha..." Raihan dari masa depan berteriak panik, "Tolong lakukanlah sesuatu, apakah tidak ada yang bisa membantunya."
Semuanya terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan dari Raihan dari maaa depan.
"Paman.... Aku tidak akan kembali kesana."
Raihan dari masa depan terkejut mendengar ucapan Kha, "Kha..."
Dia menatap Kha sesaat lalu mengangguk padanya.
"Kalian pergilah ketempat perlindungan, masih ada waktu untuk menemukannya," perintah Raihan dari masa depan, "Aku akan menemaninya disini."
"Paman... " ucap Kha lemah
"Aku sudah berjanji padanya untuk menjagamu," Raihan dari masa depan menggenggam erat tangan Kha yang mulai menitikkan air mata.
"Petanya sudah dibawa kabur," Raihan dari masa sekarang tampak kecewa.
"Yang aku miliki hilang sebagian," Ana mengeluarkan peta dari dalam tasnya dan langsung diraih Aryo.
"Darimana kamu mendapatkan peta ini?" Aryo terkejut, "Ini seperti menuju tempat perlindungan..."
"Yang kamu bangun," potong Raihan dari masa depan sambil menatap Aryo yang juga menatap terkejut padanya.
Kini semua mata tertuju pada Aryo dengan penuh keterkejutan.
"Bagaimana kamu tahu," Aryo menatap Raihan dari masa depan dengan kebingungan.