cerita sebelum kiamat

Bramanditya
Chapter #32

24 Jam Setelah Kiamat : Surat Dari Masa Depan

Namaku Khalil, ibuku sering memanggilku Kha, begitu juga dengan pamanku Raihan dan bibiku Ana, yang keduanya sudah aku anggap sebagai ayah dan ibu kedua bagiku. Kami adalah sedikit orang yang selamat dari hataman meteor di bumi lima belas tahun lalu dan mampu bertahan didalam tempat perlindungan selama lima belas tahun setelahnya untuk melihat bumi mulai pulih kembali.

Tidak semua orang yang berada di tempat perlindungan di berbagai lokasi di belahan bumi ini mampu selamat saat ledakan meteor terjadi, karena tempat perlindungan mereka tidak mampu menahan dasyatnya dampak sesaat ledakan. Dan tidak semua yang selamat dari ledakan meteor itu mampu bertahan selama hampir lima belas tahun didalam tempat perlindungan menunggu bumi dapat ditinggali kembali.

Aku dilahirkan dan dibesarkan ditempat perlindungan ini tanpa pernah melihat bagaimana indahnya bumi sebelum meteor itu jatuh atau melihat sosok ayahku, yang selama ini hanya aku tahu lewat cerita dari ibuku atau cerita dari paman dan bibiku.

Mimpi untuk melihat sosok ayahku dan memeluknya akhirnya menemui titik terang dan terwujud melalaui mesin waktu milik paman Raihan. Pencarian bola energi selama hampir setahun akhirmya membuahkan hasil walaupun aku harus kehilangan ibu dan bibiku Ana untuk selamanya. Paman Raihan yang seharusnya bisa kembali kemasa lalu untuk melihat anaknya, namun merelakan diriku untuk kembali kemasa lalu agar bisa menemui ayahku adalah sebuah pengorbanan yang tidak ternilai bagiku.

Akupun berhasil kembali ke masa lalu dan bertemu dengan sosok ayahku, berbicara dengannya dan memeluknya, serta sedikit mengenalnya. Tapi aku ingin lebih dari sekedar itu, aku ingin menyelamatkannya dan membawanya ketempat perlindungan agar bisa bertemu dengan ibuku yang selama ini diam-diam menangis karena selalu merindukannya.

Lihat selengkapnya