Cerita seorang Pecundang

Oleh: NRP

Blurb

Aku tidak pernah merasa benar-benar dilahirkan.
Hanya muncul, tiba-tiba ada, di tengah keluarga yang sibuk dengan perang dingin mereka sendiri.
Ayah keras dan penuh aturan. Ibu sabar, tapi selalu jauh.
Dan aku. . . hanya bocah kecil yang belajar diam lebih dulu daripada bicara.

Dari rumah bambu yang reot di pinggir dukuh Maduarjo, hidupku mulai berjalan—atau lebih tepatnya, terseok.
Hari pertama TK-ku dimulai di dasar selokan, penuh lumpur, disaksikan tawa anak-anak lain.
Tapi aku tak menangis. Mungkin karena sejak awal, aku tahu: dunia ini bukan tempat yang ramah.

Lalu waktu berjalan.
Cinta yang kandas setelah 4,5 tahun.
Kuliah gagal.
Keluarga tak percaya.
Dan Tuhan. . . terasa lebih seperti cerita masa kecil yang tak lagi relevan.

Inilah ceritaku
Cerita seorang pecundang.
Bukan karena aku kalah. . .
Tapi karena aku bertanya, dan dunia menolak menjawab.

Lihat selengkapnya