Cerita Tentangku ( Kisah Hidup Penulis )

Zizan
Chapter #7

Cerita Tentangku 7

Aku tidak pernah menyangka bahwa pria yang kukenal lewat Facebook itu ternyata tinggal di kota yang sama denganku sekarang. Kami berbincang setiap malam, dan seiring waktu, aku mulai merasa lebih nyaman. Dia lebih tua sepuluh tahun dariku, wajahnya gagah, tubuhnya kekar, dan sikapnya tenang. Tak pernah sekalipun ia menyudutkanku atau membuatku merasa aneh.


Saat pertama kali dia bilang tinggal tidak jauh dari tempat kosku, aku hanya mengangguk dan berpura-pura biasa saja. Padahal dalam hatiku, ada getaran aneh yang sulit dijelaskan. Getaran antara takut dan bahagia. Seolah semesta diam-diam mulai membuka pintu yang selama ini kututup rapat.


Malam-malam kami diisi percakapan yang ringan tapi dalam. Ia suka menyimak. Ia sabar, tidak pernah mendesak. Rasanya seperti aku diberi ruang untuk bernapas. Ruang untuk jadi manusia, bukan objek, bukan penghibur, bukan sosok ganda yang terus harus bersembunyi.


Setelah beberapa minggu mengobrol, akhirnya dia bilang, "Kalau kamu nggak keberatan, aku ingin ketemu langsung."


Aku diam. Mataku terpaku pada layar. Aku membaca ulang pesannya beberapa kali. Ada ketakutan dalam diriku. Tapi juga kerinduan yang tak bisa kubohongi. Aku ingin tahu seperti apa dia sebenarnya. Aku ingin tahu apakah kenyamanan itu nyata.


Akhirnya aku membalas pelan: "Iya, boleh. Tapi siang atau sore aja ya."


Kami sepakat bertemu di kosku, akhir pekan. Hari itu aku bangun lebih awal dari biasanya. Aku bersih-bersih kamar, mengganti sprei, menyapu dan mengepel lantai, mencuci gelas dan piring. Seolah sedang menyambut tamu kehormatan. Ada rasa gugup yang terus menggantung di dada.

Lihat selengkapnya