Dear Kucay,
Hari ini kamu apa kabar, Cay? Aku minta maaf yah, karena aku hanya bisa menulis lewat surat ini. Cay, aku belum bisa menyusul kamu untuk terus ada di sisi kamu. Aku tau mungkin aku tidak bisa komunikasi dengan kamu seperti biasanya. Tapi, aku sekarang tahu apa yang harus aku perbuat yaitu dengan surat ini. Walaupun mungkin surat ini tidak akan terbaca lagi oleh kamu.
Cay, semenjak kamu pergi, Aku sempat merasakan yang namanya jatuh. Tapi aku tahu, aku tidak bisa begini terus, aku harus bangun dari tempat tidurku. Kasur yang penuh dengan buku-buku yang kubaca secara acak, dari komik yang terlipat sampulnya, buku Marketing yang hanya sanggup kubaca 10 lembar, lalu kutinggalkan karena aku merasa beratnya hidupku bersaing dengan bahasa dari buku marketing yang kubaca. Tapi, aku sadar bahwa aku tak bisa terus menerus membuat kamu tidak tenang dengan kesedihanku. Dan aku sadar jika kamu masih ada di samping aku sekarang, kamu tidak akan mungkin mau untuk hidup bersama pria yang lemah di mata kamu. Kamu tidak mungkin mau hidup dengan aku yang tidak punya kemajuan apapun di hidup aku.
Di surat ini aku akan menunjukkan, bahwa aku masih akan terus jalan dengan adanya kamu di ingatan dan hati aku. Kalau kamu bisa baca mungkin kamu akan bilang aku berlebihan tapi demi apapun yang kamu mau, inilah aku.
Aku sekarang sudah mulai kerja seperti hari-hari biasaku dulu dan aku juga sedang membangun mimpiku kembali dari awal tanpa dirimu. Aku masih ingat semua cita-citamu, yang dulu pernah aku dengar dari mulutmu sendiri, betapa bahagianya kamu menjalani itu semua, membuat aku sadar untuk membangun mimpiku yang baru tanpa kamu, dan aku akan menunjukkan diriku untuk menjadi yang lebih baik, bahkan lebih dari mimpi kita sebelumnya. Aku akan mengejar semua prestasimu yang selalu kamu banggakan kepadaku. Dan juga semua kebanggaan yang dulu menjadi mimpi kita berdua.
Sekarang kamu sudah ada di suatu tempat yang berbeda. Di tempat kamu yang sekarang, mungkin kamu bisa melihat awan indah yang menutupi bumi. Aku tahu kamu tidak akan bisa melihatku lagi, karena kita sudah terlalu jauh dan berbeda. Tapi aku yakin suatu saat nanti, aku akan berada di tempat yang sama denganmu berpijak sekarang.
Kucay, sekarang aku mulai aktif kerja lagi nih. Sesampainya di sana, aku mulai sadar bahwa aku merindukan suasana kantor, walaupun kantorku ada di perumahan dan bukan di gedung perkantoran, walaupun hanya sebuah bangunan rumah berlahan besar dengan model minimalis klasik, namun banyak kenangan yang kudapat dari sini. Termasuk teras depan yang penuh dengan bangku dan payung taman, karena di sini aku sering telepon kamu.
Aku bertemu dengan semua teman-teman kerjaku lagi. Mereka tidak tanya apapun ke aku, mungkin mereka sudah tahu bagaimana perasaan aku semenjak kamu tidak ada. Selama aku mengambil masa cutiku untuk merindukanmu dari dalam kamar, aku putus komunikasi dengan mereka, namun mereka sudah tahu alasan aku menghilang. Mungkin karena banyak cerita bahagia yang dulu aku berikan ke mereka. Sampai pada saatnya aku cerita kepada mereka tentang kamu yang sudah pergi, mereka seperti sudah menebak bahwa aku akan merasa terpuruk. Dan di hari pertama aku masuk kerja kembali, mereka tidak ingin aku teringat kembali, aku tahu itu dari usaha mereka saat menghiburku, walaupun bukan lawakan-lawakan yang baru, namun ternyata cara mereka cukup berhasil membuat aku tertawa. Mereka sangat baik Cay! Mereka tidak pernah membiarkan aku sendirian, mereka selalu mengajak aku bicara setiap aku mulai diam lagi. Mereka ngebanyol bahkan sampai ada salah satu dari temanku yang belum kamu kenal dan dia biasanya pendiam, sampai ikut-ikutan. Teman-temanku baik yah, Cay.
Kucay, aku mulai fokus dengan kerjaan aku hari ini, bahkan aku juga sudah membuat banyak catatan kecil untuk hal-hal yang akan terus aku lakukan. Aku akan kejar terus mimpiku, karena aku tau Cay, bahwa kamu sedang mengejar surgamu di sana. Catatan kecil yang aku buat adalah catatan untuk aku mengingat target-target kecilku dan tidak hanya itu, aku juga akan mulai menabung untuk membuka usaha kecilku yang pastinya akan jadi besar. Aku mau buat tempat cuci mobil Cay, yang ada tempat makanannya. kamu pasti senang mendengar cita-cita aku yang ini? Aku yakin pasti terbukti, aku laki-laki dan aku tidak akan pernah kalah dengan semangatmu. Kucay, bantu aku yah, setidaknya Kucay pasti bisa ikut bantu dengan sampaikan doa-doaku ini dari sana kan Cay?