Dear Kucay,
Bagaimana keadaan kamu di sana? Pasti tetap sehat kan? Aku yakin Tuhan tidak akan buat kamu sedih dan sakit lagi di sana. Cay, sudah seminggu ini teman-temanku ajak aku jalan terus. Mungkin karena aku masih sering diam sendiri cay. Aku juga bingung, aku masih selalu inget sama kamu, terkadang aku memejamkan mata pun inget senyum kamu. Kamu itu emang senyumnya selalu hidup yah di ingatan aku. Kamu seperti itu juga di sana? Hehe gombalan najis yah? Hahaha.
Cay, aku kenal banyak temen baru di sini. Kamu masih inget Raffi kan? itu lho cay, temanku yang paling sering gangguin aku, diwaktu sedang telepon kamu dulu. Aku pernah menunjukkan ke kamu kok waktu kita skype. Yang botak, hitam, gendut dan cara bicaranya tengil. Lucu banget deh cay dia itu, diantara temen-temennya dia kan yang paling gendut cay sama paling pendek. Tapi dia itu kalo sama temen-temennya ternyata marah-marah terus Cay. Bayangkan aja Cay yang tingginya 180 cm takut sama si Raffi yang tingginya cuma 165 lho Cay, dia itu kalau marah sudah seperti sedang melakukan hobi.