****
“Bangunn hey Cha!”. Samar-samar aku mendengar suara seseorang ketika aku sedang tidur di kamarku.
“CHA WOYYYY BANGUN DONG!” Teriak Aileen, aku pun memutuskan untuk membuka mataku perlahan lahan.
“Hmmmm apaan sih leen?.” Kataku sambil berusaha melawan kantuk.
“Ishhhh dari tadi sumpah Cha gue bangunin kok enggak nyaut-nyaut sih?.” Tanya Aileen kesal.
“Masih ngantuk leen.” Kataku
“ Kata Prof. Birdella kamu sekarang kan sekolaaaaah!” Kata Aileen mengingatkan
“ Ini udah jam 06:45 loh chaaa.” Sambungnya
“ Astagaaaa cha kelupaan leen.” Ucapku sambil terbangun dan pergi ke kamar mandi.
Sesudah aku bersiap aku buru-buru turun ke ruang makan dan tidak aku sangka Prof. Birdella sudah menungguku untuk mengantarkanku ke sekolah.
“ Aissshhh cha, profesor sudah nunggu dari tadi loh cha. Lagian juga dari tadi kamu di bangunin sama orang serumah tapi tetep aja pules.” Ujar Aarav saat melihatku datang terlambat ke ruang makan.
“Ya maaf habisnya cha kelupaan Arav.” Ucapku
“Udah-udah ayo cha kita berangkat.” Ucap Prof. Birdella mengajakku
“Gak makan dulu Prof?.” Tanyaku
“ASTAGAAAA CHALONDRAAAAAA!! UDAH TELAT MASIH MIKIRIN MAKAN, NTAR AJA MAKANNYA DI SEKOLAH!!.” Teriak Aileen.
“Tapi kan cha lapar loh.” Ucapku.
“SALAH SIAPA DIBANGUNIN DARI PAGI-PAGI BANGET GAK BANGUN-BANGUN HAH?.” Teriak Aileen. Dia terlihat kesal setengah mati padaku.
Aku pun merunduk dan berjalan keluar menghampiri Prof. Birdella yang menungguku di sana. Melihatku seperti itu profesor hanya tersenyum padaku dan mengajakku untuk segera berangkat.
Sekarang adalah hari pertamaku masuk sekolah menengah atas, itulah kenapa Aileen dan yang lainnya berusaha untuk membangunkanku, hingga Aileen saja terlihat kesal setengah mati padaku. Entahlah tapi wajar jika mereka kesal atau marah padaku karena mereka ingin aku untuk tidak terlambat masuk sekolah, apalagi ini hari pertamaku masuk, yang tidak wajar adalah POLA TIDURKU. Entah mengapa aku selalu tidur lebih dari 10 jam bahkan aku pernah tidur selama 13 jam, profesor dan yang lainnya menganggapku pingsan. Entah aku harus bersyukur atau malah tidak atas pola tidurku yang lama ini.
Tak lama kemudian aku sampai di sekolah baruku. SMA Bima Sakti, profesor mengirimku kesini karena Aileen dan yang lainnya di sekolahkan di sini.
“ Cha kamu langsung aja ke ruangan kepala sekolah. Oiya nanti kamu pulang bareng Myesha ya.” Ujar profesor sebelum aku keluar dari mobil.
Mendengar itu aku hanya mengacungkan jempol pada profesor Birdella, kemudian aku pun langsung masuk ke sekolah dan mulai mencari ruangan kepala sekolah. Sudah berusaha untuk mencari ruangan kepala sekolah tapi tidak ketemu juga. Aku menghela napas perlahan.
“Apa aku tanya orang aja?” gumaku.
Aku memutuskan untuk bertanya pada seseorang, tapi siapa. Aku mencoba mencari seseorang aku melihat ada seorang perempuan yang sedang duduk membelakangiku. Aku pun memutuskan untuk bertanya padanya.
“Emmm permisi kak.” Ucapku.
Perempuan itu menoleh dan..
“KAK SHAAA?!!.” Teriakku senang.
“ ehhh Chaa. Baru dateng ya?.” Tanya kak Myesha
“ Hmmmm iyaa.” Ucapku sambil menunduk malu. Melihatku seperti itu kak Myesha tertawa.
“ Abisnya dari pagi-pagi banget di bangunin kok gak bangun-bangun, jadi aku tinggalin deh ” Ucapnya sambil tertawa.
“ Anterin aku dong kak sha dari tadi aku muter-muter tapi gak ketemu.” Ucapku
“ Yaudah ayo aku anterin.” Ucap kak Myesha sambil bangkit dari duduk dan mengajakku. Aku pun menurut dan mengikuti kak Myesha.
Setelah berjalan mengikuti kak Myesha akhirnya kami sampai di ruangan kepala sekolah. Kak Myesha pun mengetuk pintunya dan kemudian kami dipersilahkan masuk.
“ Cha aku balik lagi ke kelas ya.” Ucap kak Myesha.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum padanya. Setelah pak kepala sekolah menjelaskan semuanya, aku di ajak olehnya ke kelasku. Ternyata aku ditempatkan di kelas X IPA 2, sesampainya di sana aku melihat ada seorang guru perempuan yang sedang menatapi satu per satu muridnya, dan mereka terlihat menunduk. Melihat kepala sekolah datang guru perempuan itu mengalihkan pandangannya dan suasana tegang di sana tiba-tiba menguap ketika kepala sekolah dan aku masuk.
“ Apa saya mengganggu Bu Dini?.” Ucap pak Darto
“ Ehhh, enggak kok pak.” Sahut Bu Dini.
“ Anak-anak minta perhatiannya sebentar. Ayo Chalondra perkenalkan dirimu.” Suruh pak Darto, aku pun mengangguk dan maju satu langkah.
“ Halo semuanya nama saya Chalondra Sailendra.” Ucapku memperkenalkan diri.
“ Haii Chalondraaa.” Sapa murid-murid.
“ ya sudah Chalondra kamu duduk di kursi kosong ya.” Ucap Bu Dini.
Pak Darto pun pamit dan keluar dari kelas. Aku pun segera mencari kursi kosong, dan ada satu di sana, di mana ada seorang perempuan melambai-lambaikan tangannya, aku pun menuju ke sana dan duduk di sana.
“ Haii namaku Xavera, pake X ya hehe, kamu bisa panggil aku vera.” Ucapnya memperkenalkan diri sambil tersenyum lebar.
“ Aku Chalondra, kamu bisa panggil aku Cha.” Balasku sambil tersenyum.
Di depan, Bu Dini yang tadinya tersenyum karena ada pak Darto kini menatap seluruh murid didikkannya. Suasana tegang yang tadi sempat terhenti terlangsung kembali, bahkan Xavera yang tadi ceria langsung tegang ketika melihat mimik wajah Bu Dini. Aku yang tidak tahu apa-apa memutuskan untuk diam.
Kringgg...