“ Hai cha, rav.” Sapa mereka.
“ Hai kak.” Jawabku.
“ Aduh cape banget.” Ucap Aileen yang sedang duduk.
“ iya cape banget.” Ucap Myesha.
Di samping itu aku masih bingung dengan perubahan ekspresi kak Aarav. Apa aku harus menanyakannya langsung pada profesor?.
Keesokan paginya..
Aku terbangun dari tidurku dan segera pergi ke kamar mandi untuk turun sarapan. Tapi entah kenapa aku selalu bangun pagi kalau hari libur berbanding terbalik dengan hari biasa. Hari ini adalah hari Sabtu jadi seluruh keluarga akan berkumpul di rumah. Selesai mandi aku pun segera menuju meja makan untuk sarapan, di sana sudah ada profesor Birdella, kak Aarav, kak Myesha, Meisie, dan Aileen. Aku pun segera menghampiri mereka dan segera duduk.
“ Selamat pagi Chalondra.” Sapa nona Bee
“ Pagi nona Bee. Eh kok ada nona Bee emang udah di benerin?.” Ucapku pada profesor, profesor pun mengangguk mengiyakan.
“ Nona Bee tolong ambilkan piring.” Suruh profesor yang sedang menyiapkan makanan.
“ Baik profesor.” Ucap nona Bee sambil mengeluarkan suara mendesing halus.
Nona Bee adalah robot yang di hadiahkan profesor saat ulang tahunku di umur 12 tahun. Karena dulu aku selalu kesepian karena profesor dan kakak-kakakku yang lainnya sibuk, jadi profesor pun memutuskan untuk menghadiahkan nona Bee saat ulang tahun. Tahun demi tahun nona Bee mengalami beberapa kerusakan sehingga dia harus di perbaiki, setelah di perbaiki nona Bee bisa melakukan perintah siapa saja, jadi nona Bee sekarang digunakan bukan hanya untuk menemaniku saat kesepian tapi juga untuk membantu profesor dan yang lainnya.
‘ kok kak Aarav jadi pendiem sejak aku tanya siapa itu Osmond. ‘ Gumamku dalam hati, sambil melihat Aarav yang dari tadi hanya diam saja. Sepertinya profesor dan yang lain merasakan hal yang sama bahwa Aarav dari tadi hanya diam saja, sedangkan dia yang biasanya cerewet dan selalu mengerjaiku.
“ Loh Aarav kamu kenapa?.” Tanya profesor, namun Aarav masih saja diam.
“ Iya kak gak biasanya kak rav diem begini apalagi kalo ada Chalondra pasti di kerjain.” Timpal Aileen. Aku bingung apakah aku harus mengatakan bahwa kak Aarav menjadi pendiam sebab pertanyaan yang aku lontarkan. Aku pun memutuskan untuk menanyakannya langsung pada profesor setelah selesai sarapan.
“ Cha gimana sekolahmu?.” Tanya profesor memulai topik pembicaraan saat kami sedang makan.
“ Seru profesor. Aku juga sudah punya teman baik.” Ucapku.
“ Hmmmm. Gimana pelajarannya?.” Tanya profesor.
“ Lancar kok Prof. Tapi ada satu guru yang gak mau ngajar lagi di kelas Chalondra, padahal cha gak tau apa-apa.” Ujarku.