15 tahun yang lalu...
“ Birdella bisakah kau ambilkan minuman beserta obatku.” Ucap Naaman padaku.
“ Tentu saja.” Ucapku sambil menghampirinya yang sedang berbaring lemas di kasurnya.
“ terima kasih Birdella.” Ucapnya lembut. Melihatnya seperti ini aku merasa bersalah karena tidak bisa mengaruniai seorang anak padanya.
Kringgg...
“ Biarku angkat.” Ucapku lalu mengangkat gagang telepon dan mendekatkannya ke telingaku
“ Halo.” Ucap seseorang di telepon.
“ iya ini dengan siapa?.” Ucapku.
“ Birdella ini aku Michiavelly. Di lab kita sedang ada masalah darurat Birdella, aku mohon kau segera kesini secepatnya.” Ucap Michiavelly panik.
“ memangnya ada apa?.” Ucapku heran.
“ Entah kenapa Osmond kembali ke lab dan mengobrak-abrik lab kita.” Ucapnya.
“ Apa?! Sedang apa dia di sana?.” Tanyaku.
“ Dia sedang mencari berkas yang berisikan nama-nama keturunan sang Zephyr yang akan mewariskan kekuatan yang dimiliki sang Zephyr.”
“ baiklah aku akan segera ke sana.”
“ Sebaiknya kau cepat Birdella.”
“ Baik.” Ucapku dan langsung menutup teleponnya.
“ Maaf Naaman tapi aku harus pergi. Osmond telah mengobrak-abrik lab untuk mencari siapa keturunan Zephyr yang akan mewariskan kekuatannya.” Jelasku pada Naaman.
“ ya baiklah sebaiknya kamu hati-hati Birdella.” Sarannya, aku pun mengangguk dan berpamitan padanya, dan segera pergi menuju lab.
Sesampainya di sana. Aku terkejut karena melihat Michiavelly berada di tangan Osmond dan terlihat meminta tolong. Michiavelly diangkat oleh Osmond dengan mencekiknya hingga kakinya tak menapak.
“ OSMOND!.” Teriakku marah.
“ Lepaskan Michiavelly kau tidak ada urusannya dengan dia.” Ucapku.