Chalondra

Indri Lestari
Chapter #9

The castle

Setelah menunggu beberapa hari. Akhirnya hari itu tiba, aku sangat menunggu kesempatan ini aku akan berlatih dengan Caleb dan kakak-kakakku untuk mengasah kekuatanku dan untuk mengeluarkan kekuatanku agar bisa kupelajari dan kukuasai. 

Kami pun berkumpul di ruangan kerja profesor Birdella, di sana ternyata sudah ada paman Michiavelly yang sedang menelaah buku 5 kekuatan mereka masih mencari tahu tentang keturunan sebelum-sebelumnya, meskipun sudah di beritahu oleh Caleb mereka tetap belum puas dengan jawaban yang sangat pendek. Mungkin karena mereka profesor jadi mereka harus mengetahui cerita rincinya.

“ Oke baiklah. Kita bakal latihan sekarang tapi gak di luar kita latihannya di rumah aja. Jadi kemarin profesor dah kasih tau kalo di rumah ini dia punya tempat rahasia untuk kita latihan.” Ucap Caleb. Sekarang dia terlihat lebih tenang dan tidak menyebalkan sama sekali malah dia bersikap seperti dia coach.

“ Mungkin hari ini gue bakalan fokus untuk ngelatih Chalondra lebih dulu, agar kekuatannya bisa keluar yang mungkin untuk saat ini kekuatan Chalondra masih sembunyi dan keluarnya kadang-kadang. Chalondra belom bisa ngontrol kekuatannya kapan keluarnya ato gak dia gak bisa ngeberhentiin kekuatannya sendiri.” Sambungnya.

“ Berarti hari ini aku doang yang latihan?.” Tanyaku, Caleb hanya mengangguk.

“ Yaudah ayo Cha, Caleb.” Ajak profesor usai berdiskusi dengan paman Michiavelly. 

Profesor pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar ruangan kerja dan pergi ke halaman belakang rumah. Profesor menuju ke arah dinding yang tertutupi oleh rumput-rumput yang menjuntai ke bawah dia menyibak rumput tersebut bagai tirai.

 Setelah rumput tersebut di bukakan terlihat dinding batu bata, kemudian profesor mengetuk-ngetuk setiap batu bata dan menemukan bunyi ketukan yang berbeda dengan bunyi batu bata yang lain. Profesor pun menekannya dengan kuat kemudian profesor mundur dan terlihatlah jalan bawah tanah yang akan menghubungkan kita pada tempat tersembunyi yang akan kami gunakan untuk latihan.

 Kami pun turun dan tiba di sebuah lapangan yang sangat luas yang ditumbuhi oleh pohon-pohon yang sangat rindang dan hijau membuat tempat ini sangat sejuk dan nyaman di depan, kami disuguhkan oleh pemandangan yang sangat cantik di mana di sana terdapat pegunungan dan juga air terjun yang sangat indah. 

Air terjun tersebut membentuk sebuah aliran air yang mengalir mengairi semua tumbuh-tumbuhan di sini, membuatnya semakin indah, nyaman dan sejuk, air terjunnya juga sangat jernih sekali membuatku ingin berlama-lama di sini untuk bersantai dan menikmati udara di sini. Udara seperti ini tentu saja sudah jarang di temui karena banyaknya kendaraan yang mengeluarkan polusi yang menyebabkan kualitas udara menurun.

“ Wow.” Ucapku kagum. Sungguh aku tak bisa berkata-kata melihat pemandangan seindah ini.

“ hehe bagus gak? Aku dan profesor Michiavelly yang membuat ini. Meskipun tidak seindah yang aslinya.” Ucap profesor.

“ SUNGGUH?.” Ucapku agak sedikit berteriak kaget.

“ Hmmm.” Gumamnya sambil mengangguk.

“ Aaaaah jadi makin excited banget buat latihannya.” Ucapku bersemangat.

“ Yaudah profesor tinggal ya. Kamu yang fokus latihannya ya.” Ucap profesor sebelum dia berlalu pergi.

“ Jadi kita mo ngapain?.” Tanyaku pada Caleb.

“ Sebaiknya kuajak kau untuk bertemu dengan sang Zephyr agar dia bisa melihat terlebih dahulu kekuatan apa yang akan kau kuasai. Kemudian aku yang akan melatih kekuatanmu dan setelah kau menguasai kekuatanmu kau akan kubawa kembali kepada sang Zephyr dan semua pendahulumu, untuk menguji kekuatanmu.” Jelasnya.

“ Lalu bagaimana caranya untuk ke sana?.” 

“ Hei! Kau lupa bahwa kau memiliki penjaga yang mempunyai kekuatan heh?.”

“ Hehe. Iya deh iya penjaga yang baik hati, kuat, pintar dan tampan.”

“ Ah makasih ah.” Ucapnya sambil menepuk tanganku.

“ TAPI BOONG! Yhaaaaa.” Ledekku sambil tertawa. Caleb terlihat sangat kesal dan marah padaku. Dia pun memegang tanganku dan..

SPLASHH..

Kami berpindah tempat berteleportasi menuju tempat yang kami tuju yaitu ke tempat sang Zephyr. Aku tidak tau jika dia masih hidup.

Lihat selengkapnya