Chalondra

Indri Lestari
Chapter #13

Manusia purba

SPLASHH..

Kami sampai di rumah profesor sore. Aku pun langsung membersihkan diri dan bersiap mengerjakan tugas-tugasku di sekolah, karena aku sudah mulai sekolah lagi. Aku pun segera mengeluarkan buku-buku pelajaranku dari tas dan menyiapkan laptop juga peralatan menulis.

Ddrrtt.. 

Aku pun menoleh ke arah ponselku yang tergeletak di atas meja, aku pun mengambilnya dan mengecek ada notifikasi apa.

Aku pun segera mengakhiri obrolan grup WhatsApp dan segera mengerjakan tugas sekolahku yang masih menumpuk.

Setelah selesai mengerjakan tugas aku pun keluar dari kamar menuju ruang makan untuk makan malam.

Ternyata profesor belum menyiapkan makanan dan aku pun memutuskan untuk menunggu di ruang TV bersama yang lain.

“ CHAAA!.” Teriak Caleb ketika melihatku datang.

“ Apaan sih?.” Ucapku.

“ Sini deh.” Titah Caleb yang sedang duduk kemudian menarik tanganku untuk duduk di sampingnya.

“ Apaan.” Tanyaku.

“ Liat deh.” Ucapnya sambil mengarahkan ponselnya. Ya dulu aku memberinya handpone lamaku.

“ Apa?.” Tanyaku sambil melihat layar handponenya.

“ Ini gimana cara bales pesannya?.” Tanyanya ketika melihat obrolan grup yang dibuat oleh Xavera.

“ Eh? Aku kira kau bisa.” Ucapku.

“ Iya aku emang bisa tapi ini di mana tombol hurufnya.” Ucap Caleb kebingungan sambil menunjukkan layar ponsel yang mulus tanpa ada timbul.

“ HAHAHAHAHA masa gak bisa sih anjr.” Ucapku sambil tertawa, begitu pun dengan yang lainnya.

“ Ngakak tolong.” Timpal kak Aileen.

“ Nih jadi ini tuh tinggal di pencet aja. Kek gini.” Ucapku sambil menyentuh handpone dan menampilkan papan keyboard.

“ Nah terus lu tinggal pencet-pencet aja hurufnya di sini.” Ajarku.

“ Di pencet di sini? Bener? Di sini?.” Tanyanya ragu.

“ IYA BAMBANG!.” Teriakku kesal.

“ Ouhhh.” Ucapnya yang kemudian mengetikkan balasan di ponselnya.

“ Terus kirimnya gimana?.” Tanyanya lagi ketika sudah mengetikkan balasan.

“ Kalo udah terus pencet ini nih.” Ucapku sambil memencet tombol kirim.

“ Ouhhh. Paham-paham.” Ucapnya sambil mengangguk.

“ Anak-anak ayo makanannya udah siap nih.” Teriak profesor dari meja makan.

Kami pun segera bangkit dari duduk dan mematikan TV kemudian segera ke meja makan dan duduk di kursi masing-masing dan mulai makan malam.

“ Aku tidak tau bahwa aku sudah tak keluar lama sekali hingga tak menyadari kemajuan teknologinya.” Ucap Caleb.

“ Ouhh iya loh profesor. Di bahkan tak bisa menggunakan handpone. Hahahaha.” Ucapku sambil tertawa begitu pun dengan profesor dan yang lainnya.

“ Emang dulu ponselnya gimana Caleb?.” Tanya kak Meisie.

“ Dulu tuh ponselnya yang paling murah tuh yang kecil terus kaya walky-talky gitu yang ada kayak antena tapi bukan. Terus yang mahal itu blackberry, Nokia. Yang kek gitu-gitulah.” Jelasnya.

“ Pantesan lu gak bisa main ponsel lamanya Chalondra. Orang yang biasanya lu mainin juga yang ada tombolnya trus sekarang di kasih yang gak ada tombolnya sama sekali siapa yang gak bingung coba hahahaha.” Ujar kak Aarav sambil tertawa.

“ Yaudah deh besok aku ajarin main ponsel.” Ujarku. Mendengarkan hal itu Caleb terlihat sangat excited untuk aku ajari.

“ Tapi lo juga harus bantu aku nemuin kekuatan yang aku kuasai.” Ucapku.

“ Yaah itukan memang tugasku.” Ujar Caleb.

Lihat selengkapnya