SPLASHH..
Kami pun sampai di kastil Zephyr dan segera pergi ke tempat latihan. Di sana sudah ada beberapa tempat yang terbuat dari kaca.
Di mana terdapat ada 3 kotak kaca, kaca pertama berisi beberapa batu bara yang masih terlihat merah karena terbakar api, kaca kedua berisi air, dan kaca terakhir kosong.
‘ Whoa ternyata latihan satu ini sangat ekstrem.’ Batinku sambil bergidik ngeri.
“ Hai kakek.” Sapaku.
“ Hai para paman.” Sambungku.
“ Hai juga ponakan.” Balas mereka.
“ Kakek ngapain?.” Ucapku ketika kakek sedang membenarkan posisi kotak kaca tersebut.
“ Ouhh ini untuk latihanmu hari ini cucuku.” Jelas kakek.
“ Benarkah?.” Ucapku tak percaya.
“ Ya tentu saja. Apa kau takut ponakan?.” Sindir Rafardhan.
“ Aishh paman yang satu ini benar-benar.” Keluhku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“ Hey sudah lah.” Lerai Volker.
“ Ayo sini Cha.” Ajak kakek. Aku pun menurut dan mengikutinya ke tempat 3 kotak kaca itu berada.
“ Kau tahu setiap benda yang ada di kotak kaca ini memiliki makna.” Ucap kakek.
“ Ya aku tahu itu. Lalu?.” Ungkapku.
“ Aku ingin kau menyebutkan apa maknanya dan kau harus memilih salah satu dari 3 kotak kaca ini.” Ucap kakek.
“ Eh kok gitu?.” Ucapku keberatan.
“ Kenapa memangnya?.” Tanya Rafardhan sewot.
“ Aishh.” Keluhku karena paman Rafardhan ikut-ikutan sewot.