Chalondra

Indri Lestari
Chapter #16

Mimpi

Gelap.

Aku mencoba berlari mencari jalan keluar dari tempat ini namun nihil. Tak lama kemudian muncul sosok perempuan yang menghampiriku memakai gaun putih dan rambutnya yang terurai panjang sampai bahu.

‘ Siapa dia? Apa dia mbak kun?.’ Batinku.

Dia terus menghampiriku dan menatapku dengan tatapan yang entah apa.

Aku pun terdiam dan tiba-tiba kakiku tidak bisa bergerak, begitu pun dengan tubuhku.

Wanita itu terus menghampiriku dan kemudian berhenti di hadapanku dengan jarak kira-kira 1 meter. 

Aku pun mencoba untuk melihat wajah dari wanita tersebut. Wanita tersebut pun menengadahkan kepalanya secara perlahan, dan mulai terlihat wajahnya. Dia cantik namun wajahnya mirip sepertiku.

“ Siapa kau?.” Tanyaku padanya.

“ Aku? Aku ibumu Chalondra.” Ucapnya sambil tersenyum simpul.

“ Maksudmu? Ibuku?.” Tanyaku tak percaya.

“ Iya aku Humeera ibumu.” Jelasnya sambil mengangguk dan tersenyum padaku.

“ Ibu?.” Ucapku berkaca-kaca kemudian aku berlari dan memeluknya.

“ Aku kangen.” Ujarku sambil menangis di pelukannya.

“ Ibu juga.” Timpalnya. Humeera pun melepaskan pelukannya dan menatap aku lama sekali sambil berurai air mata.

“ Kau sangat cantik.” Ujarnya sambil mengelus-elus kepalaku dengan lembut. 

“ Ibu juga.” Ucapku.

“ Ibu kenapa ada di sini?.” Tanyaku penasaran.

“ Ibu hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu.” Ujarnya.

“ Apa itu?.” Tanyaku.

“ Kau harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk menguasai kekuatan yang diwariskan ayahmu. Kau harus membuat ayahmu sadar agar dia membatalkan rencana jahat ayahmu, dan meluluhkan hatinya.” Jelasnya.

“ Tapi bagaimana caranya?.” Tanyaku.

“ Kau harus menguasai kekuatan 5 bunga tersebut dan kau harus menyatukan semua kekuatannya dan menghasilkan kekuatan yang baru untuk mengalahkan ayahmu. Karena dia juga menguasai dengan baik ke 5 bunga kekuatan itu kecuali kau dapat menghasilkan kekuatan baru yang tak dikuasai ayahmu.” Jawabnya.

“ Maksud ibu?.” Tanyaku bingung.

“ Nanti kau juga akan mengerti.” Ucapnya sambil berlalu pergi.

“ Tapi ibu.” Ucapku mencoba mencegahnya.

Lihat selengkapnya