Siang hari yang cerah di sebuah kontrakan sederhana di Jakarta.
Seorang laki-laki berambut pirang terlihat tertidur dengan damainya. Dia tertidur di kasur orange tanpa dipan, dan dengan selimut warna coklat. Dia perlahan membuka matanya, atap yang tidak dikenal langsung mengisi pandangannya. Atapnya begitu kumuh dan rapuh, dia langsung bergidik ngeri. Matanya lalu melirik kesamping kanannya dan dia tersadar ada sepasang mata biru gelap menatapnya dengan serius.
“ASTAGA!” Agni terduduk kaget dan langsung mundur ke dinding.
“Eh?” anak perempuan yang terlihat berumur 6 tahun itu berlari keluar dan berteriak dengan ceria, “ MPAA!!! KAKAK CUPIDNYA SUDAH BANGUN!!”
“ Mpa? Ouch!! “, Agni memegang kepalanya yang sakit, “ kepalaku…ini pasti efek mabuk semalam,”
Agni mencoba mengingat kenapa dia bisa sampai ditempat asing ini, tapi dia sama sekali tidak ingat.
“ Bisa-bisanya aku terbangun di tempat ini, sebaiknya aku segera pergi,”
Agni hendak berdiri, tepat pada saat itu seseorang masuk, berdiri di depan pintu, dia hanya terdiam memandangnya dengan tajam, perawakannya tinggi, kurus namun berotto, rambut coklatnya diikat ekor kuda, dia memakai kaos abu yang lengannya dilipat seperti singlet, dan celana kolor biru garis, dia juga memakai celemek penuh darah dan cleaver knife(pisau besar china) yang bernoda darah pula. Badan Agni memutih. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasa nyawanya terancam.
“A-apakah aku akan mati?” begitu pikirnya dalam hati.
Orang itu berbalik keluar, Agni sempat lega, namun dia kembali melongokkan kepalanya, dia mengacungkan pisau berdarahnya ke arah Agni dan berkata dengan suara bass cowok, “tunggulah disitu,”
“HIIIIIIIII, I,,,iyaaa,,,,,,” Agni duduk bersimpuh saking takutnya.
Setelah dia menghilang keluar Agni mulai memikirkan bagaimana caranya dia kabur dari tempat itu sebelum dia disembelih.
“Jendela? Tidak,,,,jendela dekat pintu tempat cowok tadi keluar, … atap?!!!” Agni lalu mengutuk tingginya yang pendek dan tak bisa memanjat…AHA TELPON POLISI,…dia lalu melihat Iphonenya tergeletak tak bernyawa….dekat kabel colokan….sementara kabel chargeran yang lain hanyalah charger android biasa.
Anak perempuan tadi masuk dan memanggilnya, dan memberikan baju yang Agni pakai semalam, yang tampaknya sudah bersih dicuci.
“S…sert…ceng… betrum!” Noora terbata mengatakan Bahasa inggris,yang terdengar seperti shirt, change dan bathroom.
“Kakak, bisa Bahasa Indonesia kok,” kata Agni.
Mata anak itu berbinar,” jadi Kak Cupid bisa berbagai Bahasa? Hebattttt!!!”
“Ahahahah, itu bukan apa-apa…” Agni merasa bangga, “tunggu! bukan saatnya cengengesan seperti ini “
Agni mulai perang batin.” Tidak boleh terpengaruh oleh anak ini, mungkin saja dia kanibal kecil sesungguhnya yang mau memakanku,”
“ Kak cupid,”
“Apa?!” Agni mulai sinis kepadanya.
“ Apakah surga itu indah?” Anak perempuan itu memperlihatkan mata berbinar serta senyum manis yang tulus. Agni merasa memlihat kilauan bintang disekelilingnya.